Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode ‘Kerja’ Untuk Bisnis Online Rumahan

Apakah Anda tipe pekerja? Bila tipe pekerja, maka bisnis online rumahan yang cocok adalah dengan metode ‘kerja bisnis’. Paling afdol bila menjalankan bisnis di rumah tentu dengan metode kerja bisnis. Artinya si pemilik bisnis sendiri mengelola bisnisnya. Kalaupun ada karyawan, tidak membuat si pemilik santai-santai dalam mengurusi bisnisnya.

Dapet dollar secara online

Memang, dengan berbisnis online, Anda sebagai pemilik bisnis bisa bersantai ria walau sekedar kelas bisnis kecil. Karena bila jalur bisnisnya menggunakan ‘affiliate’ atau ‘publisher’, maka pengerjaannya tidak membuat banyak waktu dan tenaga terkuras hanya untuk mengurusi bisnis online saja. Namun, bila Anda tipe pekerja, Anda bisa memaksimalkan waktu dan tenaga Anda untuk mengurusi bisnis. Bisa saja Anda sebagai affiliate marketer yang sekaligus pelaku online shop (toko online) yang mau tidak mau harus sibuk kerja mengurusi bisnisnya.

Mengapa Harus Bekerja Untuk Bisnis Online Di Rumah?

Bila Anda sudah terjun dalam bisnis rumahan, baik secara online atau ofline, memang mau tidak mau Anda harus terjun bekerja secara maksimal walau tidak sampai mengganggu kegiatan selain pengerjaan bisnis seperti mengurus anak, suami atau keluarga pada umumnya. Pada hakekatnya, bisnis rumahan adalah untuk menanamkan prinsip ‘produktifitas kerja’. Salah satu alasan yang paling menonjol adalah sikap produktif untuk para wanita rumah tangga. Banyak sekali wanita kehilangan produktifitasnya setelah mengurusi rumah tangga dan hanya fokus mengurusi anak. Padahal, tidak demikian. Itu karena kemalasan dan ketidakmampuan seorang wanita dalam mewujudkan kegiatan yang produktif di dalam rumah.

Bila seorang wanita tidak memiliki sikap bekerja dalam menjalankan bisnis online-nya, maka akan kehilangan aktifitas produktifnya. Membuat blog, penulisannya hanya diurus orang lain. Bila menjalankan kegiatan marketing hanya mengandalkan jasa iklan berbayar. Bila membuat produk atau menjalankan kegiatan operasionalnya, juga dijalankan orang lain. Lalu aktifitas wanita di rumah apa saja? Cuma nonton tv dan ngobrol? Justru dengan bisnis rumahan walau secara online, yang ditonjolkan adalah sikap bekerjanya.

Apakah Butuh Karyawan Dalam Menjalankan Bisnis Online Di Rumah?

Pikir saja. Bila bisnis yang dijalankan tidak memberatkan, tidak membuat aktifitas bersama keluarga terganggu, maka tidak membutuhkan karyawan. Justru dengan mengandalkan karyawan di saat seperti itu, bukan lagi prinsip bisnis rumahan. Bagaimana bila bisnis online yang dijalankan di rumah bisa bersantai ria? Maka sebisa mungkin untuk mencari kesibukan dalam bisnisnya. Justru, kesibukan bekerja mengurusi bisnis online lebih berbobot karena lebih ke kegiatan marketing online, membuat perencanaan, pengembangan, melayani konsultasi bisnis dan sebagainya.

Dalam bisnis online, Anda akan melakukan aktifitas membangun blog. Karena ingin memaksimalkan kerja, Anda menulis artikel sendiri setiap hari. 2-3 jam pengerjaan menulis, Anda bisa mendapat 1 artikel sekitar 500-1000 kata. Bila dilakukan setiap hari aktiftas kerja menulisnya maka dalam satu tahun akan menghasilkan artikel 360. Wah, ini hasil kerja yang hebat karena mampu menghasilkan artikel lebih dari 300. Akhirnya, sudah bernafas lega ketika blog sudah berumur 1 tahun. Walau demikian, Anda harus tetap memberikan informasi terbaru walau tidak harus setiap hari. Bila sudah mencapai ratusan artikel, cukup menulis satu minggu sekali.

Anda pun dituntut kerja lagi yaitu mengurusi marketing blog. Dalam memarketingkan blog, bila ingin menghasilkan kunjungan yang berlimpah, sekitar 1000/per hari, maka harus melakukan kegiatan marketing blog setiap hari tanpa henti, bahkan walau sudah selesai sekitar 1 tahun. Anda melakukan berbagai teknik marketing blog khususnya dengan menggunakan backlink SEO. Bila sudah mencapai hasil kunjungan yang diinginkan pun tetap melakukan marketing blog agar kunjungan semakin maksimal.

Kedua hal di atas, menulis dan marketing blog, sudah cukup membuat Anda sibuk bekerja setiap hari. Bagaimana bila ditambah pekerjaan lain seperti mengurus konsultasi, mengurus pengembangan produk dan lebih berat mengurus online shop? Bisa saja Anda mengandalkan tenaga orang lain dalam mengurusi artikel dan marketing blog. Namun hilang aktiftas bekerja untuk bisnsinya. Bila terlalu sibuk, sampai banyak waktu penting selain bisnis terganggu, baru Anda mengandalkan karyawan.

Harusnya mengandalkan karyawan yang seperti apa untuk bisnis online Anda? Dalam hal ini, Anda tidak harus mencari seorang karyawan yang akan bekerja di tempat Anda. Misal Anda sudah merasa untung dengan bisnisnya. Anda sudah bekerja membuat blog dan marketingnya. Namun Anda menginginkan blog baru agar lebih memaksimalkan pendapatan dari bisnis. Bila bekerja lagi membuat blog dan marketingnya, pekerjaan dan waktu Anda yang lain akan terganggu. Maka Anda bisa mengandalkan karyawan yang berlabel “jasa membuat blog” dan juga jasa backlink SEO. Nah, Anda bisa mencari di Google bukan dengan cara mengiklankan tentang lowongan kerja.

Terkecuali bila Anda memiliki online shop, maka karyawan yang Anda butuhkan harus secara rill, bekerja dengan mengunjungi tempat Anda. Kalau sudah banyak sekali pemesanan, aktifitas kerja untuk pengepakan dan operasioal lainnya akan menguras waktu dan tenaga Anda. Kapan waktu santai Anda untuk keluarga? Anda bisa mengandalkan karyawan dari tetangga terdekat karena lebih jelas identitasnya. Bila memang ada orang dari wilayah terdekat yang layak dijadikan karyawan, kenapa harus mencarinya dari jauh?

Persiapkan Skill Bekerja Untuk Bisnis Rumahan Online

Anda bukan pemodal yang dengan mudah menginvestasikan untuk bisnis kan? Bila bukan, maka jalan satu-satunya adalah memaksimalkan mengandalkan skill dalam membangun sebuah bisnis.

Anda patut menerima kenyataan bahwa hal teknis untuk bisnis online lebih sulit daripada bisnis ofline. Sekedar membuat blog saja, Anda membutuhkan pengetahuan yang tidak sedikit agar menghasilkan kunjungan melimpah. Padahal, produk yang Anda jual bisa saja sekedar buku murahan yang kualitasnya rendah. Namun kalau bisnis dilakukan secara ofline, Anda tidak perlu mempelajari hal teknis yang merumitkan. Anda cukup menjual buku diemperan kampus atau di kios dekat kampus, sudah bisa menjalankan bisnis.

Untuk itu, penting sekali skill alias keterampilan bekerja khusus untuk mengurusi bisnis online. Bila tidak memiliki skill yang mencukupi untuk bekerja secara online, Anda akan mengalami kesulitan bagaimana seharusnya mendapatkan ‘uang’ dari internet.

Lalu skill apa yang harus dimiliki oleh pekerja bisnis online? Skill yang harus dikuasai yang akan saya jelaskan berdasarkan pengalaman skill yang saya miliki untuk bekerja bisnis dan #jasa online sampai sekarang. Berikut hal-hal yang harus Anda miliki untuk memaksimalkan bekerja tanpa harus mengandalkan tenaga orang lain.

1. Skill Dasar Dalam Kegiatan Kerja Bisnis

Ini menyangkut materi belajar yang melengkapi atau skill dasar dalam kegiatan kerja bisnis. Bahkan tanpa memiliki skill dasar ini, Anda tidak akan bisa mewujudkan kerja bisnis di rumah. Bila Anda ingin membangun blog namun belum bisa mengetik di komputer, maka tidak akan bisa terwujud keinginannya sebelum bisa mengetik. Bila Anda ingin menggunakan layanan internet lewat modem namun belum mengerti cara berselancar di internet, maka percuma saja memiliki layanan internet. Untuk itu, penting sekali belajar yang berkaitan dengan skill umum yang berkepentingan untuk kebutuhan kerja bisnis.

2. Skill Blogging

Skill blogging adalah skill yang bisa dibilang sangat penting dalam bisnis online atau marketing online. Kenapa? Karena dengan memiliki blog (atau situs informasi) yang sudah sukses, menghasilkan banyak kunjungan, maka penghasilan akan secara otomatis mudah didapatkan. Dengan blog, Anda bisa saja memasang iklan produk affifliate, jasa iklan, iklan online shop, publisher adsense, dan sebagainya. Ini artinya blog memiliki potensi penghasilan.

Beberapa hal materi yang melengkapi dalam skill blogging yang harus dikuasai:
  • Blog Blogspot atau Wordpress
  • Penulisan Artikel
  • Pemrograman HTML
  • Marketing SEO
  • Desain Grafis Photoshop

Tidak harus menjadi ahli. Minimal ketika bekerja membuat dan mengembangkan blog, Anda sudah memahami langkah-langkahnya. Namun, bila ingin menghasilkan blog yang sukses, penguasaan dalam materi penulian artikel memang harus dimaksimalkan. Anda harus terus mengembangkan keahlian sesuai tema blog yang Anda bangun.

3. Skill Bisnis

Walaupun Anda menjual produk secara online, namun inti pelajaran sebuah bisnis yang diterapkan sama saja dengan bisnis ofline. Tetapi, untuk bisnis yang berkaitan dengan hal teknis memang ada perbedaan. Seperti halnya mengenai teknik penempatan produk, maka antara bisnis online dengan ofline ada berbedaan yang mencolok. Pada intinya, inti pelajaran bisnis harus Anda ketahui. Seperti halnya mengenai pelajaran tentang cara mendapatkan pengunjung melimpah, mendapatkan pelanggan loyal, dan sebagainya yang memang sama antara bisnis ofline dan online.

Bila Anda berkeinginan menjalankan kerja bisnis secara online, belajar pada mentor yang mengajari tentang ‘bisnis online’ memang penting. Bukan sekedar tema bisnis online secara umum, karena banyak sekali peluang bisnis yang muncul di era online. Sebagai misal Anda ingin berfokus pada jenis bisnis di affiliate program Clickbank.com. Anda bisa belajar pada mentor yang berpengalaman dalam bisnis di Clickbank.com. Biasanya, ada hal teknis yang penting dipelajari di masing-masing jenis bisnis online.

Baca selanjutnya: Belajar Lewat Vidio Sukses Clickbank Gm Susanto

Pilih Jenis Bisnis Yang Bisa Anda Kerjakan

Anda harus memilih salah satu jenis bisnis yang akan Anda kerjakan. Jangan terlebih dahulu memilih berbagai jenis bisnis. Bahkan, dari satu jenis bisnis saja memiliki berbagai macam produk dan situs penyedia yang harus dipilih sesuai dengan keahlian agar bisa dikerjakan secara maksimal. Anda bisa memilih fokus ke satu jenis bisnis saja namun mengandalkan beberapa produk atau memilih banyak jenis bisnis namun sedikit mengambil beberapa produk.

Pada intinya, sama saja kegiakan bisnis antara jenis-jenis bisnis yang ada. Bisa disimpulkan hanya ada dua jenis bisnis yaitu bisnis yang mengandalkan produk dan yang mengandalkan jasa/layanan. Yang membedakan hanya dalam masalah teknis saja.

Berikut jenis-jenis bisnis yang bisa anda kerjakan secara maksimal:

1. Sistem Affiliate atau Dropship

Sistem affiliate atau dropship adalah sistem yang memberi kesempatan untuk bergabung dan memasarkan produknya. Biasanya disebut marketer karena hanya bertugas memarketingkan sebuah produk. Komisi yang didapat tentu berdasarkan dari jumlah penjualan. Semakin banyak produk yang terjual maka akan semakin besar komisinya. Biasanya ada prosentase komisi per penjualannya.

Dalam mengikuti sistem affiliate, Anda bisa mengikuti lewat jalur individu atau situs marketplace. Kalau lewat jalur individu, biasanya pemilik produk sendiri yang membuka program affiliate seperti pada #produk Gm Susanto. Kalau lewat jalur situs marketplace alias situs yang berisi perkumpulan para pemilik produk, maka Anda bisa mendaftarkan diri lewat situs Clickbank atau Amazon.

Bila mengikuti kedua program tersebut, biasanya tidak dipungut biaya pendaftaran khususnya program affiliate. Kalaupun harus mengeluarkan uang dalam pendaftaran di sistem affiliate, itu hanya untuk pembelian produk affiliate bukan untuk mengikuti sistem affiliate. Kalau sistem dropship, nyaris tidak mengharuskan membeli produk terlebih dahulu.

2. Sistem Reseller

Untuk masalah produk, antara sistem affiliate, dropship, dan reseller memang tidak ada bedanya dalam segi penjualan produk. Reseller sendiri artinya adalah ‘menjual kembali’. Bila ada perusahaan yang menawarkan reseller, itu hanya teknik penjualan yang dilakukannya agar memiliki anggota penjual yang konsisten menjual produk miliknya. Produk yang dijual pun tentu sama saja dengan produk yang berlabel affiliate atau dropship.

Bila Anda mengikuti sistem reseller, maka akan dituntut untuk membeli produk terlebih dahulu. Bahkan harus membeli produk dalam jangka waktu tertentu bila keanggotaannya ingin tetap berjalan. Modal yang dikeluarkan bergantung jumlah belanja produk yang dilakukannya. Karena segala kegiatan operasional penjualan, si anggota reseller sendiri yang mengurusnya bukan suplier.

3. Pemilik Produk atau Jasa

Pemilik produk atau jasa inilah yang bisa disebut sebagai inti kemunculan sebuah sistem affiliate, dropship dan reseller. Biasanya yang paling banyak menggunakan sistem tersebut adalah pemilik produk bukan jasa. Sebagai pemilik produk, bisa saja membuka program reseller, affiliate atau dropship sendiri tanpa membutuhkan situs marketplace.

Sekarang ini sudah bermunculan situs-situs marketplace untuk produk bersistem affiliate. Situs marketplace yang sudah terkenal seperti Clickbank.com untuk produk digital, Amazon.com untuk produk fisik, Lazada sebagai marketplace lokal model Amazon, dan Ratakan.com sebagai marketplace lokal model Clickbank.com. Jadi, Anda tidak membutuhkan modal untuk membuat sistem affiliate. Cukup mendaftarkan diri saja. Memang ada syarat-syarat dan biaya pendaftarannya.

Kalau Anda tidak mau terlibat dalam sistem reseller, dropship atau affiliate namun tetap bisa memanfaatkan situs marketplace, bisa memanfaatkan situs Tokopedia, Bukalapak dan yang lainnya untuk membantu penjualan produk fisik Anda. Tentunya, sebagai pemilik produk harus tetap memiki situs pribadi untuk penjualan produk.

4. Publisher

Publisher disini adalah orang yang mengikuti program adsense. Adsense yang populer yaitu berasal dari Google Adsense. Anda bisa memanfaatkan situs Google Adsense untuk menghasilkan dollar hanya bertugas mempublikasikan iklan tanpa harus menghasilkan penjualan. Sekilas, ini seperti jasa periklanan. Yang menjadi berbeda adalah karena menggunakan sistem perusahaan lain dalam pemasangan iklan.

Banyak sekali yang mengidolakan sebagai publisher Google Adsense, apalagi memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Bila memiliki blog berbahasa Inggris, bisa dengan mudah mendapatkan dollar yang besar hanya sekali klik. Biasanya ada negara-negara tertentu yang memiliki pembayaran per kliknya lebih dari $1 atau sekitar +10.000.

Saran Pelaksanaan Kerja Untuk Bisnis Online Rumahan

Anda bisa merasa pusing bila tidak tahu jalan terbaiknya dalam menjalankan bisnis rumahan secara online. Anda benar-benar harus paham keadaan Anda, baik dalam segi keahlian, permodalan, waktu dan sebagainya bila ingin memaksimalkan kerja bisnis di dalam rumah. Bila berfokus bekerja bisnis di rumah, otomatis sudah tidak berstatus pekerja di perusahaan lain.

Bila Anda masih bekerja di perusahaan lain, Anda tidak perlu merencanakan kerja di rumah. Bisa menjalankan bisnis tanpa harus terlibat dalam kegiatan operasional bila masih berstatus sebagai pekerja di perusahaan lain. Sekarang, era online, sudah mendukung pekerja kantoran memiliki aset dari bisnis dengan mempekerjakan karyawan lepas yang banyak beredar secara online.

Anggap saja di sini Anda sudah berstatus pekerja lepas alias tidak bekerja di perusahaan lain. Lalu bagaimana memulainya?

Untuk memulai bisnis online, masing-masing memiki keinginan dan kemampuan yang berbeda-beda. Saya tidak bisa menyarankan harus begini dan begitu. Bila Anda sudah paham penjelasan di atas, maka akan mengerti bagaimana seharusnya memulai bisnis online rumahan.