Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Market Online Artis Selebgram Tertarget

Market online adalah orang-orang yang memang berstatus sebagai konsumen dan berpotensi menjadi market atas produk dari usaha online skala kecil atau besar. Namun, status market masih belum dikatakan market yang memang dibutuhkan dan membutuhkan. Bisa saja banyak orang yang menyukai ponsel pintar. Maka anda menghadirkan ponsel pintar merek “Unyu”. Ketika menghadirkan ponsel merek Unyu, maka yang sebagai market ponsel belum tentu minat dengan ponsel merek Unyu. Nah, apa yang dikatakan market belum tentu sebagai market tertarget. Pembahasan ini akan mengarahkan pada inspirasi target iklan ke artis.


Beberapa artis atau selebgram terkenal, salah satunya Arafah Rianti, sekarang ini membuka jasa iklan atau endorse online. Bukan dikatakan sengaja membuka jasa online melainkan ada peminat yang ingin beriklan dengan memanfaatkan artis yakni Arafah Rianti. Walaupun pada akhirnya si artis menyengajakan dengan memenej jasa iklan artisnya. Biasanya, artis yang seperti ini yang terkenal di Instagram. Instagram sekarang ini jauh lebih mendukung dalam jasa iklan artis daripada media sosial lainnya.

Artikel lain:
Iklan Online Artis, Media Apa Yang Terbaik
Endorsement, Endorse Artis Selebgram Teknik Salah Arti
Marketing Online Shop Gratis, Jangan Mau

Setelah memperhatikan di beberapa selebgram wanita, baik dari kalangan artis atau mendadak ngartis, banyak sekali iklan-iklan yang menghadirkan produk kecantikan atau produk kebutuhan wanita. Dikira kalau sudah beriklan di artis wanita, menarget market online yang tepat? Hal yang perlu diketahui adalah bagaimana konten si artis selebgram? Belum tentu selebgram wanita cocok dipasangkan iklan produk untuk wanita. Harusnya memang layak untuk diiklankan produk wanita. Masalahnya, konten bisa mempengaruhi. Kalau selebgram wanita kalangan artis yang sudah diketahui kepopulerannya di televisi, bisa jadi akan memiliki banyak fans wanita yang follow di instagramnya. Tetapi kalau selebgram yang mendadak artis, sekedar populer, bisa jadi tidak tepat karena fans.

Mari sama-sama menyimak market online yang ada dalam artis selebram, baik yang benar-benar artis atau mendadak artis untuk memaksimalkan penargetan iklan yang tepat.

1. Market Online Berdasarkan Follower

Sulit menentukan jenis kelamin padahal penentuan menjadi penting ketika ingin menarget market online yang tepat. Produk kecantikan atau wanita otomatis untuk berjenis kelamin wanita begitu juga sebaliknya. Selebgram wanita bukan dijadikan patokan menentukan target market. Bisa jadi jumlah follower kebanyakan adalah pria.

Ketika belum bisa menjawab, “Siapa sih dia?” di saat memiliki jumlah follower lebih dari 50.000, maka selebgram wanita tidak menjaminan tepat untuk mengiklankan produk kebutuhan wanita. Karena tidak jelas, hanya mengandalkan tampang cantik, maka kebanyakan follower otomatis kaum pria. Masak pria ditawari produk wanita? Ada-ada saja nih pengiklan. Iklan seperti ini sering saya temui di banyak selebgram wanita yang dianggap populer namun tetapi tidak jelas, hanya modal pose-pose cantik manja.

Bagaimana dengan Arafah Rianti? Tetap tidak jelas juga follower yang dimiliki. Entah jenis kelamin apa yang terbanyak memfollow Arafah Rianti. Namun yang bisa ditebak adalah follower pecinta dunia hiburan terutama hiburan berbau komedi. Tinggal melepas diri dari penentuan gender, pengiklanan produk hiburan sudah bisa menarget banyak follower alias market online yang tepat.

Sama halnya dengan Fatin Sidqia, market online adalah orang-orang yang menyukai dunia hiburan terutama menyanyi. Ketika ada iklan lagu dengan variasinya, maka iklan tersebut sudah menarget market online yang tepat.

Bukankah banyak produk yang lintas gender seperti makanan, minuman, hiburan dan sebagainya?

2. Market Online Berdasarkan Konten Yang Dihadirkan

Memang cenderung bebas bila memberikan konten di instagram, layaknya blog gado-gado. Namun banyak juga yang lebih ke menitikberatkan pada ciri khas. Saya akan contohkan selebgram yang mendadak artis yakni Ria Ricis dan Indah Nada Puspita.

Ria Ricis mencirikhaskan pada karakter baper, mewek, heboh dan dengan variasi kenorakkannya. Intinya, konten yang dihadirkan bisa meraup follower, baik dari kalangan wanita ataupun pria.

Sedangkan Indah nada puspita lebih kepada model fashion, make up dan kewanita-wanitaannya. Bisa jadi follower terbanyak adalah wanita walaupun salah satu selebram paling cantik. Biasanya selebram cantik memiliki follower pria yang mendominasi wanita. Namun tidak untuk indah. Mengingat konten yang dihadirkan jarang sekali yang selfie2an.

Bagaimana dengan konten yang dihadirkan spesial Arafah Rianti? Walaupun konten yang dihadirkan belum dianggap serius, sekedar update biasa, namun patut diakui dan diperhitungkan untuk menjadi target pemasangan iklan. Mengapa demikian? Karena Arafah memiliki banyak follower akibat kemunculannya di acara tv, tampil di acara hiburan. Follower wanita bisa jadi lebih mendominasi. Namun yang pastinya, target market online yang dimiliki jelas yakni orang-orang yang nge-fans pada Arafah karena pentas hiburan stand up comedinya.

Seandanya suatu suatu saat nanti Arafah menghandirkan konten yang profesional, lebih kepada hiburan-hiburan, di dalam media sosialnya maka sudah barang tentu konten yang diminati follower Arafah. Semoga Arafah membaca ini ya.

Ketika ada iklan bertemakan hiburan, entah program belajar atau lainnya, dengan sentuhan testinoni dari Arafah, maka akan mendapatkan respon di dalam market online Arafah.

3. Market Online Berdasarkan Komentar

Sebenarnya ini tidak menjadi perhitungan target market online. Mengingat bahwa kalau selebgram cantik, biasanya yang lebih banyak dalam komentar adalah follower pria. Sepertinya wanita akan cenderung aktif komen ketika konten yang dihadirkan benar-benar untuk wanita. Artinya tidak sekedar nampang cantik-cantikan. Memangnya apa untungnya nampang cantik-cantikan buat wanita? Yang diuntungkan bisa justru pria mengingat dapet penyegaran mata. Ketika selebgram wanita terlalu sering foto nampang cantik-cantikan, maka yang akan mendominasi komentar adalah pria. Selebgram mengiklanan produk kecantikan dengang tampang cantik, yang berkomentar para pria, manca cocoknya?

Bila ingin meriset komentar sebagai usaha mencari target market online berdasarkan jenis kelamin, sepertinya sulit. Hal yang paling masuk akal adalah melihat misi mem-follow seorang selebgram? Apa misinya? Ini yang bisa terjawab dari konten yang dihadirkan. Ketika banyak foto selfie cantik menggoda, sudah bisa menentukan jenis kelaminnya ke mana yakni bisa jadi pria. Ketika fotonya biasa saja tetapi banyak follower, berarti si wanita lebih mendominasi. Jadi, kembali lagi ke konten yang dihadirkan untuk menentukan jenis jelamin.

Namun yang pastinya, melihat market online berdasarkan komentar adalah untuk melihat jumlah pengomentar. Semakin banyak yang bekomentar, apalagi ketika iklan, maka dianggap sebagai market online yang tertarget. Tertargetnya berdasarkan respon. Berarti konten yang dihadirkan direspon.

Ketika Arafah mengiklankan program hiburan, dalam hal ini film yang dibintangi atau stand up comedy, jauh lebih bisa diterima follower daripada iklan produk kecantikan atau tas. Ada yang berkata, “kapan di Cirebon?” (saya sendiri, hehe), “Aduh, pengen deh, tapi jauh”, “mantap dah fah”, “sukses ya fah” dan berbagai komentar lainnya bersuarakan dalam satu tema: dunia hiburan. Hal ini karena Arafah membawa tema market yang jelas yakni dunia hiburan. Sama lah seperti Fatin Sidqia Lubis, “Hai Fatin, aku nge-fans kamu”, apalagi keduanya sama-sama pernah menjadi brand ambasador merek hijab ternama.

Lalu bagaimana bila ingin mendapat respon yang bagus, satu suara, seperti halnya respon follower ketika Arafah mengiklankan bertemakan hiburan? Berangkat pada iklan yang sesuai dengan kebutuan Arafah. Saya pernah melihat, Arafah menerima iklan makaroni. Responnya gak banget. Namun bisa menjadi hal yang wah, mendapat respon yang bagus, ketika ril mengiklankan sesuatu yang dibutuhkan atau mau dibutuhkan Arafah dalam kesehariannya.

Namun kalau sekedar ingin iklan, ya silahkan saja walaupun bukan market online yang tertarget.