Soal Endorser Arafah Rianti, Apa Kata Tung Desem Waringin?
Usaha kecil atau usaha baru untuk meraih kesuksesan besar memang membutuhkan daya ungkit. Daya ungkit yang bisa dipilih bisa dengan jalur endorsement yakni mengandalkan orang yang memiliki pengaruh besar dalam endorse produk.
Endorser Arafah Rianti adalah sosok Arafah Rianti yang meng-endorse produk atau yang mereferral-kan sebuah produk ke banyak orang. Jadi kalau ada orang berkata, “Baju ini endorse”. Maksudnya apa berkata “Baju ini endorse”? Si artis itu sendiri yang meng-endorse baju milik si pengusaha bukan si pengusaha yang meng-endorse si artis. Si pengusaha hanya memanfaatkan teknik marketing endorsement yang bisa disejajarkan dengan referral. Masak akan berkata, “Baju ini referral ya?” Justru seseorang sedang me-referral-kan sebuah baju agar orang yang menjadi target membeli baju juga.
Hal ini senada dengan pernyataan Tung Desem Waringin dalam buku Marketing Revolution bahwa endorsement hampir sama dengan referral yakni sama-sama mengajak untuk membeli walaupun cakupan pasar atau jumlah orang yang diajak untuk membelinya berbeda. Jauh lebih luas pasarnya bila memakai teknik endorsement karena menggunakan pengaruh besar dari seseorang, katakanlah seorang Arafah Rianti.
Tung Desem Waringin dalam buku yang sama menyatakan bahwa sebagai pengusaha bukan penjual melainkan si artis, dalam hal ini adalah Arafah Rianti yang menjual. Ya, sebagai artis merasa memiliki hutang budi karena sudah diberi produk gratis plus bisa jadi bayaran sehingga ia akan mengajak mereka, dalam hal ini follower, untuk membeli juga dengan bimbingan si pengusaha. Namun bukan berarti bahwa si artis akan melakukan selayaknya penjual. Bukan seperti itu. Prinsipnya adalah “mengajak dengan testimoni” untuk merasakan apa yang sudah dirasakan Arafah Rianti.
Si pengusaha yang akan bekerjasama dengan Arafah kebetulan memiliki sekolah komedi. Tentunya, tepat sekali bila menggaet Arafah untuk meng-endorse sekolah komedinya. Langkah yang perlu dilakukan si pengusaha adalah mengajak Arafah bersama tim-nya mengunjungi lokasi dimana sekolah komedi didirikan. Di situ Arafah diperkenalkan berbagai macam dan menilainya. Nilai positif dari Arafah itulah yang akan menjadi modal untuk men-testimoni sekolah komedi. Tentunya, testimoni buatan Arafah sendiri, bukan disengaja buatan si pengusaha walaupun tetap atas bimbingan si pengusaha. Testimoni itulah yang berisi ajakan-ajakan untuk memakai atau mengikuti sekolah komedi.
Contoh tulisan Arafah yang akan dipasang di media sosialnya:
Itu hanya contoh bagaimana testimoni berisi ajakan untuk mengikuti sekolah komedi di tempat tertentu, katakanlah di Elbuy Comedy. Tentunya, bisa ditambah-tambahkan bagaimana agar lebih menarik perhatian. Pastinya, itu hanya untuk menarik perhatian saja agar memperbanyak lead alias calon komsumen. Tinggal strategi berikutnya adalah mengubah calon menjadi komsumen. Ada banyak strategi dalam konversi tersebut.
Untuk mengetahui contoh lain yang lebih mantap, tentu bisa membaca buku Tung Desem Waringin di Marketing Revolution. Nge-ndorse nieh.
Berikut contoh iklan yang menurut saya dianggap bukan bentuk endorse melainkan memanfaatan Arafah untuk mengiklankan saja. Namun cara ini juga bisa menjadi alternatif bagi produk yang belum dicoba oleh Arafah atau tidak merasa puas oleh Arafah sendiri. Istilahnya, “Jujurlah padamu, bila aku tak suka” eh pada intinya, tidak perlu berkata “aku suka produk ini, nyaman dipakai” padahal belum dipakai atau tidak merasa nyaman.
Teks iklan bisa dilihat untuk menentukan apakah memang sekedar iklan atau endorse. Apakah tidak bisa melihat teks iklan di atas? Kalau tidak bisa, cari gambar seperti di atas di Instagram Arafah, klik di sini @arafahrianti
Kalau endorse, harus benar-benar berdasarkan testimoni pribadi si Arafah yang dianggap sudah merasakan produk atau jasanya. Syaratnya memang harus ada kata “puas” dengan alasan yang masuk akal dari mulut Arafah itu sendiri walaupun tetap ada bimbingan.
Mau kerjasama dengan Arafah, si komika lucu ini? Pastikan perhatikan kondisi Arafah dari segala sisi dan sudut hidupnya. Syukur-syukur sebelumnya produk si pengusaha sudah dipakai Arafah. Akan lebih yahuut lagi dalam endorse produk bila sudah sering dipakai Arafah.
Endorser Arafah Rianti adalah sosok Arafah Rianti yang meng-endorse produk atau yang mereferral-kan sebuah produk ke banyak orang. Jadi kalau ada orang berkata, “Baju ini endorse”. Maksudnya apa berkata “Baju ini endorse”? Si artis itu sendiri yang meng-endorse baju milik si pengusaha bukan si pengusaha yang meng-endorse si artis. Si pengusaha hanya memanfaatkan teknik marketing endorsement yang bisa disejajarkan dengan referral. Masak akan berkata, “Baju ini referral ya?” Justru seseorang sedang me-referral-kan sebuah baju agar orang yang menjadi target membeli baju juga.
Hal ini senada dengan pernyataan Tung Desem Waringin dalam buku Marketing Revolution bahwa endorsement hampir sama dengan referral yakni sama-sama mengajak untuk membeli walaupun cakupan pasar atau jumlah orang yang diajak untuk membelinya berbeda. Jauh lebih luas pasarnya bila memakai teknik endorsement karena menggunakan pengaruh besar dari seseorang, katakanlah seorang Arafah Rianti.
Tung Desem Waringin dalam buku yang sama menyatakan bahwa sebagai pengusaha bukan penjual melainkan si artis, dalam hal ini adalah Arafah Rianti yang menjual. Ya, sebagai artis merasa memiliki hutang budi karena sudah diberi produk gratis plus bisa jadi bayaran sehingga ia akan mengajak mereka, dalam hal ini follower, untuk membeli juga dengan bimbingan si pengusaha. Namun bukan berarti bahwa si artis akan melakukan selayaknya penjual. Bukan seperti itu. Prinsipnya adalah “mengajak dengan testimoni” untuk merasakan apa yang sudah dirasakan Arafah Rianti.
Teknik Endorsement Sesuai Dengan Saran Tung Desem Waringin
Arafah adalah komika yang berhasil menjadi Runner Up Stand Up Comedy di salah tv swasta nasional. Karena statusnya sebagai komika yang unggul, juga memiliki pesona, akhirnya memiliki banyak fans yang tergabung dalam akun media sosial miliknya, sekitar minimal 400.000 follower. Hal itulah yang sebagai syarat untuk menggaet Arafah sebagai endorser. Tinggal strategi si pengusaha seperti apa dalam bekerjasama dengan Arafah.Si pengusaha yang akan bekerjasama dengan Arafah kebetulan memiliki sekolah komedi. Tentunya, tepat sekali bila menggaet Arafah untuk meng-endorse sekolah komedinya. Langkah yang perlu dilakukan si pengusaha adalah mengajak Arafah bersama tim-nya mengunjungi lokasi dimana sekolah komedi didirikan. Di situ Arafah diperkenalkan berbagai macam dan menilainya. Nilai positif dari Arafah itulah yang akan menjadi modal untuk men-testimoni sekolah komedi. Tentunya, testimoni buatan Arafah sendiri, bukan disengaja buatan si pengusaha walaupun tetap atas bimbingan si pengusaha. Testimoni itulah yang berisi ajakan-ajakan untuk memakai atau mengikuti sekolah komedi.
Contoh tulisan Arafah yang akan dipasang di media sosialnya:
“Hai semua, apa kabar. Seneng banget deh, aku udah mengunjungi sekolah komedi yang ternyata bisa mendapatkan hal yang belum pernah aku dapatkan selama ini. Pembelajarannya bukan sekedar mengajari stand up comedy saja melainkan presenter komedi, penulis komedi, drama komedi dan sebagainya. Bahkan, di sekolah komedi yang baru saja aku kunjungi, berisi berbagai pelatihan pengembangan diri terutama mental berbicara di depan publik.
Sebenarnya aku tertarik untuk ikut untuk menambah pengalaman. Namun waktuku terbatas sehingga aku tidak bisa memanfaatkan program yang udah sukarela menggratiskan buat aku. Enak juga, seruuuu. Aku sempat mengikut program belajarnya juga sehari lho. Namun aku terkejut, malah aku disuruh sharing seputar stand up comedy. Malu aku #suasanasekolahelbuycomedy
Coba aku ikut, mentalku bisa sekuat baja gatot. Sekarang masih saja minder mengingat kemampuanku belum matang. Duh, aku telat mengikutinya sebelum aku terkenal padahal tempatnya enak, ada tempat perkumpulannya, bisa syuting, pentas dan sebagainya. Kalau kamu mau, boleh dan tentunya aku menyarankan untuk mengikuti sekolah komedi di “Elbuy Comedy”.
Siap2 kedatangan aku ya. Karena aku bisa menjadi bintang tamu di spesial acara Elbuy Comedy. Yuk kunjungi @elbuycomedy dan follow untuk info lebih lanjut. #suasanasekolahelbuycomedy”
Itu hanya contoh bagaimana testimoni berisi ajakan untuk mengikuti sekolah komedi di tempat tertentu, katakanlah di Elbuy Comedy. Tentunya, bisa ditambah-tambahkan bagaimana agar lebih menarik perhatian. Pastinya, itu hanya untuk menarik perhatian saja agar memperbanyak lead alias calon komsumen. Tinggal strategi berikutnya adalah mengubah calon menjadi komsumen. Ada banyak strategi dalam konversi tersebut.
Untuk mengetahui contoh lain yang lebih mantap, tentu bisa membaca buku Tung Desem Waringin di Marketing Revolution. Nge-ndorse nieh.
Bagaimana Menyikapi Soal Endorser Arafah Rianti?
Saya akan memberikan contoh iklan yang masih diragukan endorse atau tidaknya di media sosial Arafah Rianti. Bukan kesalahan Arafah bila memang dianggap salah. Yang dianggap salah tentu pihak pengiklan bila menganggap hal yang dilakukan bentuk dari endorsement. Tetap harus dibedakan antara sekedar iklan, testimoni dan endorse. Kalau sekedar iklan, di banyak tempat bisa terjadi. Kalau sekedar testimoni, semua memang melakukan begitu. Kalau endorse, ya harus ada titik kejelasan testimoni dari orang yang memiliki pengaruh besar dan mengajak untuk merasakan produk/jasa walaupun dengan cara iklan di media sosial.Berikut contoh iklan yang menurut saya dianggap bukan bentuk endorse melainkan memanfaatan Arafah untuk mengiklankan saja. Namun cara ini juga bisa menjadi alternatif bagi produk yang belum dicoba oleh Arafah atau tidak merasa puas oleh Arafah sendiri. Istilahnya, “Jujurlah padamu, bila aku tak suka” eh pada intinya, tidak perlu berkata “aku suka produk ini, nyaman dipakai” padahal belum dipakai atau tidak merasa nyaman.
Teks iklan bisa dilihat untuk menentukan apakah memang sekedar iklan atau endorse. Apakah tidak bisa melihat teks iklan di atas? Kalau tidak bisa, cari gambar seperti di atas di Instagram Arafah, klik di sini @arafahrianti
Kalau endorse, harus benar-benar berdasarkan testimoni pribadi si Arafah yang dianggap sudah merasakan produk atau jasanya. Syaratnya memang harus ada kata “puas” dengan alasan yang masuk akal dari mulut Arafah itu sendiri walaupun tetap ada bimbingan.
Mau kerjasama dengan Arafah, si komika lucu ini? Pastikan perhatikan kondisi Arafah dari segala sisi dan sudut hidupnya. Syukur-syukur sebelumnya produk si pengusaha sudah dipakai Arafah. Akan lebih yahuut lagi dalam endorse produk bila sudah sering dipakai Arafah.