Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Memasarkan Produk Lewat Arafah Rianti

Bagaimana cara memasarkan produk lewat Arafah Rianti agar bisa memperkenalkan produk dalam waktu cepat dan mendapatkan penjualan? Sebenarnya, cara yang paling simpel sekedar pasang iklan bisa mendatangi Instagram @arafahrianti lalu menghubungi data kontak yang tersedia. Setelah disetujui, anda akan membayar sesuai pilihan jenis pemasangan iklan. Setelah masa pemasangan habis, iklan akan dicopot dari Instagram @arafahrianti.


Pada dasarnya, Arafah Rianti tidak menyengaja menjadikan Instagram-nya untuk kebutuhan pemasangan iklan, memasaran produk si pemilik. Cuma, selebgram-selebgram sudah terbiasa menjadi target para pemilik produk untuk kepentingan pemasangan iklan. Para pemasang iklan merasa butuh pengiklanan, memasarkan produk lewat selebgram (baik yang sengaja menjadi selebgram atau artis yang merangkap sebagai selebgram). Maka Arafah Rianti yang dianggap sebagai artis yang juga selebgram tidak lepas dari target, sasaran para pemilik produk,.Tidak kecuali brand-brand ternama seperti KFC dan tentunya Rabbani yang memasang iklan, memasarkan produk lewat Instagram Arafah Rianti.

Karena itu lah, di sini ingin menjelaskan bagaimana cara memasarkan produk lewat Arafah Rianti. Memangnya, bagaimana cara memasarkannya? Pembahasan ini tidak melulu persoalan pemasangan iklan. Bila pembahsan lebih ke pemasangan iklan, anda bisa langsung memasang iklan saja. Tetapi pembahasan ini menyangkut persoalan memasarkan, memarketingkan yang lebih dari sekedar memasang iklan. Artinya, pemasangan iklan dilakukan dengan perencanaan.

Kalau mau menjelaskan cara memasarkan produk, pembahasan tidak cukup dalam satu halaman ini. Pembahasan pemasarkan produk bahkan dimulai dari penciptaan suatu produk yakni lewat tahap riset pasar. Bagaimana kondisi pasar? Apakah membutuhkan produk A? Lebih jelasnya, apakah pasar minat dengan stand up comedy? Bila banyak orang yang minat, bisa dikembangkan lagi ke tahap penciptaan para komika profesional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Setelah itu, para komika diperkenalkan di depan publik dengan bahasa khas iklan. Selanjutnya, konsumen memesan salah satu komika dan deal, transaksi selesai.

Agar tidak panjang, pembahahasan cara memasarkan produk langsung ke tahap rencan pengkomunikasian alias menyampaikan seputar produk yang sedang ditawarkan lewat teknik iklan. Saya menganggap bahwa produk yang diproduksi sudah memenuhi kebutuhan pasar. Bila sudah memenuhi kebutuhan pasar, bagaimana kah pemilihan target konsumen agar kegiatan memasarkan produk mengalami keberhasilan? Dalam hal ini, anda menjangkau pasar baru, konsumen baru yang belum mengenal produk yang anda jual.

Dua Jenis Aliran Cara Memasarkan Produk Lewat Arafah Rianti

Hal yang harus anda ingat adalah memasarkan porduk lewat selebgram berpotensi tidak tertarget. Mengapa tidak tertarget? Si selebgram menampilkan konten apa? Konten menjadi hal inti ketika mau mengiklankan atau memasarkan lewat selebgram khususnya lewat Arafah Rianti. Saya ingin mencontohkan konten Instagram yang ada di @arafahrianti. Ketika anda melihat Instagramnya, konten apa yang dihadirkan untuk memuaskan para follower? Konten yang dihadirkan hanya sebagai foto-foto ala model. Artinya apa? Para follower hanya tertarik pada sosok Arafah Rianti yang lucu menggemaskan karena dia adalah seorang artis. Para follower tidak melihat manfaat konten yang sebagai daya tariknya. Jelasnya, follower Arafah Rianti tidak tertarget untuk memasarkan produk “tertentu” tetapi bisa untuk yang lain.

Ketika anda memasarkan produk pemutih wajah ke Arafah Rianti, siapakah yang berminat? Belum jelas. Para follower tidak sedang menyukai Instagram yang mengulas kecantikan. Para follower hanya menyukai Instagram seorang artis komedi alias komika, sinetron dan film yang berhasil menjadi Runner Up SUCA 2. Bila seperti itu, bagaimana bisa membeli atau minimal menanggapi penawaran produk pemutih wajah? Sulit.

Maka anda harus memahami dua jenis aliran sebagai cara memasarkan produk lewat Instagram selebgram khususnya Arafah Rianti.

1. Aliran Menawarkan

Anda harus mengetahui jenis konten yang dihadirkan oleh si selebgram dan memperhatikan siapa si selebgram bila ingin menerapkan cara memasarkan produk aliran ‘Mengingatkan’. Bila anda sudah mengenal sosok Arafah Rianti, bagaimana kah gambaran sebuah produk atau jasanya? Sosok Arafah Rianti dikenal sebagai wanita yang berhijab dan juga komika. Bila memasang iklan produk kecantikan lewat Instagram Arafah Rianti, saya mengirakan tidak tepat. Mengapa? Iklan anda menarget pasar yang tidak tertarget karena kebanyakan follower bisa jadi didominiasi oleh cowok. Anda pun mengiklankan dengan aliran “Menawarkan”. Pemasangan iklan berpotensi gagal besar alias tidak mendapat respon.

Cara memasarkan produk aliran “Menawarkan” cenderung lebih ke hard selling yakni penggunaan konten iklan cenderung kaku mengarah pada penawaran sehingga tidak menarik dilihat (pada dasarnya manusia tidak suka iklan). Contoh iklan Hard Selling.

“Dapatkan segera pemutih wajah yang bisa membuat wajahmu cerah bersinar bak mutiara. Kamu tidak akan menyesal selama pemakaian lebih dari 30 hari. Segera order atau menyesal tidak mendapatkan diskon 30%”

Cara memarketingkan produk lewat aliran marketing biasanya mencantumkan data kontak yang berguna untuk melancarkan proses transaksi dengan cepat. Terkecuali bila produk yang diklankan sudah tersebar luas sesuai jangkauan Instagram Arafah Rianti. Bila ada iklan mi instan merek terkenal, apakah anda sudah bisa membeli di tempat tinggal anda? Bila bisa, berarti produk tersebut sudah tersebar ke berbagai plosok. Kecuali, produk tersebut memiliki jadwal promosi khusus sehingga harus menyediakan data kontak untuk mempecepat transaksi.

2. Aliran Mengingatkan

Ketika anda melihat iklan di malam hari seperti rokok, apa yang dihadirkan dari iklan tersebut? Sebagai misal, salah satu iklan rokok memperkenalkan ucapan, “Wani Piro” dalam adegan manusia dan jin yang melakukan kerjasama. Iklan tersebut menghadirkan apa? Manusia berakal tidak akan mengatakan itulah iklan rokok. Tetapi, di akhir kalimat ada ucapan “Jarum Jarum Enam”. Artinya, iklan tersebut sebenarnya mengiklankan produk rokok Jarum Jarum Enam. Itulah yang disebut iklan aliran Mengingatkan.

Iklan-iklan di televisi kebanyakan menggunakan aliran “Mengingatkan”. Isi iklannya seperti apa? Para pemain iklan menampilkan aktraksi, demontrasi atau ucapan tertentu menggunakan salah satu produk. Tidak ketinggalan, pengisi suara iklan melengkapi adegan para pemain iklan. Lalu diakhiri kalimat khas, “Apapun makanannya, minumnya lewat mulut” atau “Orang pintar minum tolak kangen”. Lalu setelah iklan selesai, tindak lanjutnya apa? Tidak ada. Inilah iklan aliran “Mengingatkan” yang memiliki tujuan branding atau lainnya yang pada akhirnya mempengaruhi psikis penonton.

Aliran “Mengingatkan” cocok dilakukan oleh perusahaan besar yang produknya sudah menyebar ke banyak wilayah. Misal, produk A sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Ketika iklan menggunakan aliran “Mengingatkan”, televisi nasional sudah dianggap cocok untuk pengiklanan produk A. Begitu juga pemakaian Instagram Arafah Rianti yang notabene skala Nasional, iklan aliran Mengingatkan sudah berjalan efektif ketika menarget skala nasional.

Salah satu iklan yang menarik dari aliran Mengingatkan yang dipasang lewat Instagram Arafah Rianti adalah iklan milik KFC. Para tim yang bertugas memasarkan produk membuat serial vidio seputar Arafah Rianti. Vidio Pertama, vidio berisi adegan yang nyaris tidak ada hubungannya dengan produk KFC. Namun diakhir vidio, khas iklan dimunculkan dengan menghadirkan wajah pendiri KFC dan hastag Instagram. Vidio Kelanjutan, vidio berisi adegan makan-makan di dalam salah satu tempat KFC. Pada awalnya menyoroti perjalanan menuju pintu masuk. Di samping pintu masuk, ada poster besar dengan wajah pendiri KFC. Setelah itu, vidio adegan apa lagi? Entahlah.

Menyoroti vidio iklan KFC aliran Mengingatkan, apakah ada penawaran produk yang lebih mencirikan Hard Selling? Tidak ada. Hanya mencantumkan hastag Instagram mikir KFC. Inilah yang disebut soft selling.

Funneling Iklan Memasarkan Produk Lewat Arafah Rianti

Sekali lagi saya katakan, pemasangan iklan di Instagram artis-artis atau biasa disebut selebgram seperti Arafah Rianti tidak bisa menarget market yang tepat. Kalau sosok Arafah Rianti, pemasangan iklan yang tepat adalah produk-produk hiburan seperti stand up dan sebagainya. Selain itu, pemasangannya tidak tertarget.

Instagram Arafah Rianti bisa diibaratkan televisi nasional yang bisa mencakup follower yang memiliki berbagai minat. Bagaimana produk menarget pasar di Instagram Arafah Rianti? Sulit menarget pasar yang tepat. Bila tidak tertarget, teknik cara memasarkan produk bukan dengan aliran “Menawarkan” tetapu dengan “Mengingatkan”. Tetapi, bagi pengusaha kecil atau menengah, teknik Mengingatkan dianggap cukup berat karena bisa mengeluarkan modal besar dengan minim profit. Maka dari itu, pembahasan iklan memasarkan produk di sini menggunakan aliran “Menawarkan” dengan tetap mengupayakan teknik menjaring market tertarget.

Di sini, pembahasan cara iklan memasarkan produk akan menggunakan Teknik Funnelling. Bagi pemasar yang sudah memahami teknik funneling, sepertinya tidak perlu memperpanjang aktifitas bacaan. Tetapi bila masih baru memahami memasarkan dengan Teknik Funnelling di Instagram Arafah Rianti, mari lanjut membaca kembali.

Mengapa harus menggunakan teknik funnel? Inilah teknik menjaring market. Pertama, iklan dipasang lewat instagram Arafah Rianti dengan teknik penawaran menariknya. Kedua, mereka akan memperpanjang urusan dengan mem-follow terlebih dahulu. Ketiga, mereka akan membeli produk karena sudah merasa percaya dengan si pemilik produk. Prosesnya lama kan? Ya iya lah.

Syarat Untuk Funnelling Iklan Memasarkan Produk Lewat Arafah Rianti

Bagi yang ingin memasangkan, memasarkan produk lewat Instagram Arafah Rianti dengan Teknik Funnelling, ada beberapa cara atau syarat untuk melakukannya.

1. Produk Owner

Saya sangat tidak merekomendasikan pemilik bisnis mengiklankan, memasarkan produk lewat Arafah Rianti ketika produk yang dijual bukan karya dirinya. Lebih baik, modal anda jauh lebih bisa dihematkan bila masih mengharap kesuksesan beriklan lewat Instagram Arafah Rianti. Mengapa saya menganjurkan untuk produk owner alias produk milik pribadi dalam hal ini? Bisnis anda bisa branding bila mengandalkan produk pribadi. Ketika mengandalkan produk orang lain, bisnis anda tidak bisa branding yang artinya upaya memasarkan produk gagal ketika mengandalkan pemasangan iklan di Arafah Rianti.

Apa yang dimaksud produk owner? Produk owner yang dimaksud adalah produk yang diproduksi sendiri seperti produk Sambal. Produk owner pun bisa karena hasil kerjasama antar perusahaan seperti perusahaan penerbitan buku dan perusahaan percetakan buku; casing smartphone dan jasa desainnya. Intinya adalah produk owner bukan sejenis online shop.

Tetapi, rata-rata online shop banyak yang beriklan di Instagram selebritis seperti Arafah Rianti. Itu bagaimana? Bila mau gagal, silahkan. Bila mau berhasil, seperti ini syaratnya:
  • Produk yang tidak mudah didapatkan kecuali di pihak online shop. Biasanya produk merek ternama yang dijual di tempat khusus.
  • Produk yang dipasarkan para distibutor si pemilik toko. Biasanya produk yang sengaja dipasarkan lewat online.
  • Produk harga grosiran

2. Memiliki Instagram Dengan Konten Yang Menarik

Sangat disayangkan Instagram sendiri dipenuhi iklan-iklan. Padahal, bila follower sudah mengenal bisnis anda dan merasa tertarik, mereka juga akan membeli. Bila mau mengiklankan secara online lewat Instagram Arafah Rianti, harus memiliki konten yang menarik bukan berisi iklan-iklan. Konten yang seperti apa yang menarik?

Saya ingin mencontohkan suatu konten yang menarik berasal dari owner bisnis. Misalnya membuka bisnis bakso online. Segala aktifitas bisnis bakso online bisa dimanfaatkan sebagai konten Instagram. Bersama keluarga, anda sedang menyantap bakso online yang dijual. Momen seperti itu bisa dijadikan konten. Ketika anda bertransaksi dengan patner, momen tersebut pun bisa dimanfaatkan sebagai konten Instagram. Banyak hal hal yang bisa dimanfaatkan sebagai konten Instagram tanpa harus beriklan.

Mengapa harus seperti ini? Teknik funnelling anda akan berhasil bila menghadirkan konten yang menarik dengan dominasi konten sesuai dengan produk. Mereka akan mudah mem-follow karena ada manfaat dengan kontennya. Bila sudah seperti ini, keberhasilan funnelling akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Menyesuaikan Dengan Standar Ukuran Produk, Arafah Dan Follower

Kira-kira, cocok tidak menjual ramuan, buku atau lainnya seputar pembesar payudara lewat Arafah Rianti? Tidak cocok. Mengapa? Siapa sosok Arafah Rianti? Dia adalah seorang komika berjilbab yang sudah bermain sinetoron dan film. Apakah ada konten yang vulgar? Tidak ada. Begitu juga dengan para follower, mereka dianggap senafas dengan Arafah Rianti. Namun, kebanyakan produk bisa menyesuaikan dengan Arafah Rianti dan follower. Nanti akan dijelaskan masalah ini.

Baca: Analisa Endorse Arafah Rianti

Teknik memasarkan produk dengan Funneling tidak bisa sembarangan. Tidak bisa semua produk bisa menggunakan teknik funneling. Online shop yang menjual banyak barang yang berbeda jenis dari para suplier tidak bisa menggunakan teknik funneling. Sekali lagi, teknik funnel berangkat dari membangun pengunjung tertarget. Bagaimana bisa tertarget bila menjual produk berbagai jenis dan merek? Begitu juga dengan produk yangꟷsecara kebiasaan masyarakatꟷjarang dinikmati setiap harinya, teknik funneling tidak cocok untuk diterapkan.

4. Teknik Pemberian Free Dorongan Untuk Premium

Syarat mutlak teknik funneling adalah menghadirkan “Free” alias Gratis. Jangan lupa tonjolkan lebih mencolok dalam pemasangan iklan. Mengapa perlu menghadirkan Free? Hal ini berangkat dari pasar yang luas lalu menjaring pasar yang lebih spesifik alias target market dengan Teknik Funneling. Menghadirkan Free dalam teknik funneling jauh lebih ampuh dari yang lainnya. Bila Free, pengunjung tidak perlu melakukan upaya pengeluaran uang sepeser pun. Namun bila memberikan Free, bagaimana kah Premium-nya? Harus ada korelasi dan jangan terputus antara produk Free ke produk Premium. Pengunjung harus didorongan agar mau mendapatkan yang Premium atas pemberian yang Free.

Analisis Produk Yang Sudah Dipasarkan Lewat Arafah Rianti

Berikut akan saya jelaskan produk-produk yang sudah dibantu Arafah Rianti dalam pemasarkan produk. Tentunya, saya mengharapkan agar pemilik produk sejenis atau kaitannya bisa mengambil pelajaran agar tampil lebih baik lagi dalam memasarkan produk.

1. Produk Casing Smartphone Desain Kreatif

Produk casing smartphone tidak memiliki jenis kelamin. Artinya, produk ini tidak hanya menarget kelamin tertentu. Bahkan produk ini bisa menarget semua usia, bergantung si konsumen tertarik atau tidak. Bila diiklankan lewat Arafah Rianti, produk ini bisa diterima kebanyakan follower-nya.

Tragisnya, produk casing smartphone lebih memberatkan dalam jumlah belanja. Kelemahan produk ini adalah hanya bisa digunakan per tipe dari merek ponsel. Banyak follower Arafah yang berminat tidak menjamin bisa dilayani oleh sang pemilik casing smartphone. Bila ingin bisa melayani banyak peminat, pengusaha harus berbelanja banyak atau bekerjasama dengan beberapa penyetok casing.


2. Produk Cemilan Makaroni Kering

Produk cemilan makaroni kering pun tidak memiliki jenis kelamin sehingga bisa diterima banyak follower Arafah Rianti, baik cewek atau cowok. Begitu juga dengan umur, produk tersebut bisa menarget anak-anak, remaja, dan dewasa. Nyaris tidak memiliki kekuranganꟷtidak seperti casing smartphoneꟷdalam memenuhi kebutuhan pemesan. Pengusaha hanya membutuhkan variasi makaroni kering agar lebih memenuhi beberapa selera lidah. Mungkin, pengiklanan makaroni kering lewat Arafah Rianti akhirnya membuahkan hasil penjualan.


3. Produk Serbuk Minuman Teh

Walaupun serbuk minuman teh tidak memiliki jenis kelamin, peminatnya cenderung terbatas. Sesuai hasil penelitian kecil-kecilan dan informasi yang ada, kebanyakan pria hanya menyukai minuman kopi bukan teh setiap harinya. Saya pun menyukainya walaupun pada awalnya peminat teh. Penikmat kopi hanya menjadikan minuman teh sebagai tambahan yang jarang dinikmati. Apakah cewek penyuka teh? Kalau memang benar sebagai peminat, apakah mereka peminat teh herbal? Peminat teh pun hanya untuk orang-orang yang peduli akan variasi minuman untuk kesehatan.

Bila seperti itu, bagaimana kah nasib produk serbuk minuman teh yang diiklankan lewat Instagram Arafah Rianti? Kemungkinan tidak laku. Bila seperti itu, cara memasarkan produk berikutnya harus lebih mementingkan market yang tertarget yakni pecinta teh herbal.


4. Produk Perlengkapan Solat Untuk Wanita

Penilaian atas produk perlengkapan solat untuk wanita adalah: bukan produk konsumtif, produk berjenis kelamin wanita, kebutuhan seorang muslimah, bukan produk yang sulit didapatkan. Produk ini lemah dalam pemasaran lewat Arafah Rianti. Bisa dikatakan, lebih baik untuk tidak beriklan sama sekali. Penjual bisa mengetes penjuala produk ini ke orang terdekat, siapa yang memiliki ketertarikan? Bila tidak ada, penjualan secara online pun akan disaingi banyak produk sejenis dengan tingkat peminat yang minim.

Terus, caranya bagaimana dalam memasarkan produk perlengkapan solat untuk wanita? Pemasaran harus lebih mementingkan pasar yang tertarget.


5. Produk Perawatan Kulit/Kecantikan

Ketika produk sudah diiklankan lewat televisi nasional, pemasangan iklan lewat Arafah Rianti lebih ke penguatan brand. Iklan pemasaran produk lewat Arafah Rianti bisa saja menganut aliran “Menawarkan” namun sudah dikuatkan lewat iklan televisi yang menganut aliran “Mengingatkan”. Sebagai contoh, produk perawatan kulit/kecantikan di bawah ini diiklankan lewat televisi sebelum lewat Arafah Rianti. Cara memasarkan produk ini dianggap bagus namun memiliki permodalan yang besar di saat target market hanya berfokus pada jenis kelamin wanita dan sudah ada yang dikuasai produk lain.

Apakah berhasil menjual produk itu lewat Instagram Arafah? Hal yang perlu dipahami adalah produk itu bisa didapatkan di mana saja karena penyebarannya sudah di banyak provinsi. Walaupun tidak mendapatkan penjualan ketika diiklankan lewat Instagram Arafah Rianti, produk itu bisa dibeli di berbagai tempat khususnya minimarket.


Contoh produk yang sudah diiklankan, dipasarkan lewat Arafah Rianti sebenarnya masih banyak. Tetapi, tangan sudah tepar menulis. Lagi pula, saya tidak perlu membahas banyak. Ya sudah selesai seputar cara memasarkan produk lewat Arafah Rianti.