Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Usaha Toko Kelontong Rumahan Di Tengah Pesaing

 Apakah anda mau usaha toko kelontong rumahan? Bila bila anda membuka usaha toko kelontong rumahan, resiko yang paling banyak terjadi adalah minimnya market tetapi berjejeran para penjual. Yang jelas, membuka usaha toko kelontong rumahan tidak bisa membuat kaya. Mengapa? Hal ini berdasarkan pada warung (istilah warung merujuk pada toko kecil, atau tempat yang menjual makanan atau minuman harian) milik adik saya, yang memang tidak membuat pemilik warungnya kaya. Sebelumnya, warung adik saya laris. Tetapi, ada pesaing baru yang membuatnya merosot di saat market terbatas. Dari sini, apakah anda mau membuka usaha toko kelontong? Belum lagi pesaing toko kelontong modern seperti minimarket yang mampu melemahkan para pemilik toko kelontong.

Usaha Toko Kelontong Rumahan Di Tengah Pesaing
Sumber:www.economy.okezone.com


Baca: Buka Warung Sembako Modal 5 Juta

Hasil riset berdasarkan toko mini alias warung milik adik saya, penjualan yang laris adalah jajanan seperti makanan dan minuman. Masalah sabun dan produk lainnya memang menjadi ciri khas produk toko kelontong, jarang terjadi penjualan. Artinya apa? Beresiko sekali bila anda membuka usaha toko kelontong di area yang bersaing dengan minimarket, beberapa toko kelontong atau marketnya sempit. Kalau sekedar menanti penjualan tanpa permasalahan produk, tidak menjadi persoalan. Masalahnya, produk yang dijual biasanya memiliki masa kadaluarsa sendiri yang berpotensi merugikan penjualan.

Lalu bagaimana cara membuka usaha toko kelontong rumahan di tengah pesaing dan di saat market area sekitarnya tidak terlalu banyak?

1. Membuka Toko Mini Alias Warung

Warung bisa saja dikatakan warung makan, jajanan. Tetapi warung bisa juga diartikan toko mini yang menjual produk harian ibu rumah tangga yang banyak tersebuat di perkampungan. Tentunya, ada misi penjualan harian yang harus didapatkan yakni lewat penjualan jajanan, penjualan sembako kebutuhan keluarga, dan lainnya. Jadi, toko mini alias warung yang menjual makanan-minuman, menjual sembako dan menjual kebutuhan yang sifatnya tambahan. Warung alias toko mini sebagai gambaran toko yang nantinya untuk usaha anda.

Jadi, untuk apa membuta toko yang sampai mengklaim toserba alias toko serba ada bila minat atau penjualannya sedikit? Hal ini berurusan dengan modal. Bila bisa dengan modal kecil untuk membuka warung kelontong, mengapa harus toko kelontong? Toh, hasil penjualan bisa sama.

2. Fokus Pada Produk Sembako dan Pelengkapnya

Untuk menarik pembeli datang ke toko kelontong, jangan melupakan stok sembako dan pelengkapnya. Kebutuhan ini sepertinya kurang maksimal ada di minimarket. Sebagai contoh, di warung atau toko kelontong biasanya menyediakan berbagai jenis gula. Di minimarket, Cuma gula pasir yang dijual. Itu pun berharga mahal. Untuk kebutuhan beberapa jenis gula, minimarket bisa terkalahkan dengan warung atau toko kelontong. Jadi, stok produk sembako untuk usaha toko kelontong sejenis warung harus diperhatikan di awal membuka toko. Ke depan, bisa saja tokonya makin membesar.

Tetapi, sekalipun toko semakin besar, besarnya toko cukup dalam penambahan stok produk. Biasanya menjual beras satu karung dalam sebulan, bisa 5 karung dalam sebulan. Jadi, memperbesar toko menyesuaikan tingkat penjualan suatu produk. Semakin banyak yang membeli produk tertentu, misal besar, maka stok beras harus semakin banyak. Menambah jenis produk baru bukan solusi.

3. Fokus Pada Produk Yang Sering Di Konsumsi Banyak Orang Setiap Harinya

Titik penentu produk yang sering dikonsumsi banyak orang adalah hasil pengamatan anda di area dimana usaha toko kelontong dididirikan. Jadi, tidak bisa menentukan sembarangan. Bisa juga menentukan sembarangan dengan memakai kebiasaan umum namun cakupannya nasional. Ada beberapa fokus produk yang bisa sebagai pemenuhan stok produk di usaha toko kelontong yang biasa dikomsumsi secara nasional.

a. Produk Minuman Kopi

Secara umum skala nasional, minuman kopi memang sering dikonsumsi banyak orang. Jadi, ketika anda menyetok kopi, ini tidak menjadi persoalan. Masalahnya, kopi memiliki banyak merek dengan minat pelanggan yang berbeda. Disinlah harus meriset kembali. Pada awalnya, mengambil kopi yang sering anda nikmati dan juga kopi original yakni kopi hitam sebagai stok produk usaha toko kelontong. Baru kemudian menambah kembali seiring permintaan pasar.

Ambil saja produk minuman kopi dari merek yang sudah terkenal.

b. Produk Makanan Mi Instan

Mi instan sama seperti minuman kopi. Ambil mi instan yang rasanya yang biasa dikonsumsi. Biasanya, mi instan ayam bawang yang banyak peminatnya, baik mi rebus atau mi goreng. Ini saja dahulu yang sebagai fokus produk untuk usaha toko kelontong. Tujuannya, agar terjadi penjualan setiap harinya. Baru, bila ada pelanggan yang meminta rasa yang lain, daripada jauh-jauh ke tempat lain, anda bisa memenuhinya beberapa biji untuk si satu pelanggan yang meminta.

Bisa mengambil makanan mi instan dari merek ternama. Jangan mengambil resiko dengan memilih dari merek yang tidak terkenal.

c. Produk Rokok

Sama seperti produk-produk diatas, memilih produk rokok yang mereknya sudah dikenal. Kali ini, bisa mengambil segala macam jenis rokok merek  terkenal. Hal ini karena tidak ada jenis rasa yang membedakan. Peminat rokok pun tidak sedikit. Berbeda dengan kopi yang memiliki pembeda rasa yang mencolok sehingga harus mengambil rasa original yakni kopi hitam sebagai rasa yang dominan. Bila rokok, sepertinya tidak ada rasa yang perlu didominankan.

Masih banyak lagi produk-produk yang memang dikonsumsi banyak orang. Terpenting, jangan terlebih dahulu memilih produk yang memiliki batas kadaluarsa yang cepat.

4. Produk Yang Tidak Punya Masa Kadaluarsa Tetapi Selalu Dicari

Prabotan rumah tangga bisa menjadi bagian produk toko kelontong rumahan. Tidak ada yang salah bukan bila permodalan mencukupi? Lagi pula, prabotan rumah tangga tidak memiliki masa kadaluarsa. Hanya saja, terjadi penjualannya bisa lama sehingga perlu ada penjagaan agar produk tidak rusak. Tidak semua produk rumah tangga bisa menjadi bagian stok produk toko kelontong.

Contoh produk perabotan rumah tangga yang bisa diambil:

  • Jenis sapu
  • Jenis alat gosok atau sikat
  • Ulekan
  • Panci
  • Dan lainnya


Tentunya, prabotan rumah tangga berurusan dengan kebutuhan ibu rumah tangga dalam dapurnya.

Produk lainnya yang tidak memiliki batas kadaluarsa adalah perlengkapan sekolah seperti

  • Buku catatan
  • Pensil
  • Penggaris
  • Penghapus
  • Alat potong pensil
  • Pulpen
  • Buku gambar
  • dan sebagainya.


Ini penting menjadi bagian stok pproduk toko kelontong.

5. Menonjolkan Produk Yang Kepentingannya Untuk Anak

Tentunya, ini menjadi bagian pembahasan di atas yakni masalah fokus produk yang sering dikonsumsi banyak orang. Namun, kali ini lebih kepada produk jajanan yang dikonsumsi anak-anak. Titik tekannya adalah, makanan atau jajanan apa yang sedang digemari banyak anak. Nah, inilah yang harus dipenuhi oleh toko kelontong rumahan anda. Produk jajanan harus ditonjolkan di bagian depan agar-anak mengerti kalau jajanan kesukannya ada di depan.

Dalam hal ini, kasus warung adik saya adalah menonjolkan es krim. Es krim salah satu jajanan yang paling digemari anak-anak. Tentu makanan ringan juga ditampilkan di depan.

6. Membangun Tempat Berkumpul Dengan Ditemani Warung Wifi

Kasus warung adik saya terbantu penjualannya ketika membuka warung wifi. Tentunya, ini bisa sebagai salah satu cara tetap mendapatkan penjualan harian di tengah-tengah pesaingan. Biaya wifi sendiri dibedakan. Kalau wifi menggunakan laptop, harganya 4000 per 12 jam. Kalau wifi menggunakan ponsel, harganya 2000 per 12 jam.

Jadi, sambil nongkrong mengobrol, bisa menikmati wifi. Bila ada keinginan membeli jajanan, mi instan, kopi dan lainnya, tinggal memesan saja.

Hanya saja, jangan sampai wifi terganggu dengan lomot karena bisa menghilangkan pelanggan wifi. Kehilangan pelanggan wifi, bisa saja kehilangan penjualan harian karena pelanggannya pindah tongkrongan.