Home Industri Untuk Pemula Langkah Maju
Sebelelum membahas home industri untuk pemula, kita harus terlebih dahulu membahas pengertian dari home industri terlebih dahulu. Apa arti industri? Industri kepanjangan dari kegiatan sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan hal-hal yang menghasilkan bahan baku namun tidak menggunakan peralatan dalam menghasilkannya. Jadi, industri adalah sektor kegiatan ekonomi yang bertugas mengolah bahan baku dengan menggunakan alat atau keterampilan tertentu. Sebagai contoh, hasil panen beras, berasnya dijadikan bubur atau lainnya. Bubur diolah menggunakan alat dan keterampilan tertentu, bukan hasil tumbuh sendiri secara alami. Lalu apa arti home? Tentunya, home di sini kalau merujuk home industri, bisa saja merujuk pada rumah atau bisa saja merujuk pada ruangan khusus yang ada di dekat rumah.
Sumber:islam.nu.or.id
Melihat penjelasan di atas, arti home industri adalah sektor kegiatan ekonomi rumahan yang bertugas mengolah bahan baku dengan menggunakan alat. Jadi, home industri sama saja disebut usaha rumahan. Tentunya, tidak selamanya rumahan mengandalkan tempat hunian sebagai tempat home industri. Bisa jadi, pengelola menyengaja membangun ruangan khusus samping rumah sebagai tempat home industri.
Jelas, usaha rumahan akan berbeda dengan industri rumahan dalam sektor cakupannya. Kalau usaha rumahan, semua jenis usaha yang dilakukan di rumah, termasuk toko kelontong. Sedangkan industri rumahan atau home industri lebih ke pengelolaan produksinya. Jadi, home industri lebih spesifik dari usaha rumahan.
Lalu bagaimana cara memulai home industri untuk pemula? Cara memulai yang harus dilakukan dalam membangun home industri untuk pemula adalah menghilangkan kesan persoalan istilah home industri. Istilah home industri memang dianggap cukup berat diotak para pemula, kesannya suatu usaha yang bakalan menguras banyak modal, tenaga dan waktu. Jangan fokus pada kata dan istilah “home industri”. Jadi, konsep yang harus ditanam diotak adalah konsep membuat produk usaha sekalipun bagian usaha jasa pun bisa. Jadi, ambil saja istilah atau kata ringan yakni usaha membuat produk makanan atau usaha membuat produk kuliner atau usaha membuat produk apapun yang berfokus pada tempat rumah.
Berikut adalah contoh home industri sehingga bisa masuk dalam kata yang sederhana yakni “usaha produksi rumahan”:
- Usaha produksi tempe
- Usaha produksi tahu
- Usaha produksi pentol bakso
- Usaha produksi kerupuk
- Usaha produksi kue
- Usaha produksi roti
Bisa juga home industri mengarah pada produk non konsumsi seperti usaha produksi mebel. Namun, untuk pemula dalam memulai home industri, lebih baik berfokus pada produk konsumsi. Di samping peminatnya banyak dalam hal bisnis konsumsi dalam konsumsi harian, juga bisa mudah dibuat.
Berikut cara memulai home industri untuk pemula dengan berfokus pada produksi makanan.
Memiliki Skil Produksi Pada Produk Tertentu
Bagi yang belum memiliki skill produknya, akan sulit memulai mome industri. Kenapa? Karena inti home industri adalah menjual produk olahan atau kreasi rumahan. Jadi, alangkah baiknya, bila belum memiliki skill memproduksi produk misal makanan, ya anda bisa belajar terlebih dahulu. Baru kemudian, setelah bisa memproduksi, anda bisa memulai membuka home industri.
Bagaimana caranya agar bisa memulai home industri tanpa melibatkan atau tanpa memiliki keahlian? Ya, bisa saja sebenarnya. Tetapi, anda harus mengandalkan tenaga orang lain. Anda hanya cukup bermain dalam permodalan dan penyedian bahan produksi di rumah yang akan diolah menjadi produk.
Tetapi, memulai home industri untuk pemula dianjurkan untuk mengolah produk sendiri sehingga tidak memikirkan bayaran untuk orang lain. Mau dibayar berapa bila masih sulit mendapat penjualan di awal membuka home industri untuk pemula?
Menciptakan Produk Unik Diminati Pasar
Disinilah mengapa seorang pelaku yang ingin memulai home industri memiliki keterampilan membuat produk. Karena produk yang akan diproduksi dengan kemampuannya mengharuskan ada nilai uniknya. Bagaimana menentukan nilai unik bila memang tidak bisa mengolah produk? Menciptakan produk unik yang diminati pasar tentu mengharuskan melihat pasar terlebih dahulu. Pertama, seberapa langka produk yang akan anda jual di pasaran? Kalau banyak yang menjual produk yang sama seperti anda, tidak unik lagi. Kedua, apakah pasar hanya berfokus pada daerah terdekat anda atau bisa jauh lintas kota? Tentunya, menciptakan produk unik bukan sekedar unik semata melainkan pasar meminatinya dengan cakupan yang luas.
Sulit memang menciptakan produk unik bila produk berhubungan dengan produk sebelumnya. Sebagai misa, anda membuka usaha penjualan kerupuk putih, produk yang dihasilkan ya seperti pada umumnya kerupuk putih. Bagaimana menciptakan produk unik dari kerupuk putih yang diminati pasar? Sulit. Kerupuk putih yang diproduksi harus sesuai standar umum. Bila mau menciptakan kreasi baru atas kerupuk putih, belum tentu diinginkan pasar, diminati pasar. Justru kerupuk putih yang diminat pasar adalah kerupuk putih biasa. Sehingga, titik tekan produk uniknya bukan menciptakan produk baru melainkan, melihat pesaing atas produk di suatu wilayah. Berapa banyak produsen kerupuk putih di daerah anda? Nah, titik letak uniknya berdasarkan tidak adanya produsen yang memproduksi kerupuk putih di daerah anda. Sulit juga menentikannya.
Inti pentingnya, sekalagi bisa menciptakan produk unik yang diminati pasar, ya ciptakan saja. Bila tidak, terpenting penjualan bisa diterima pasar secara luas.
Menargetkan Tingkat Kemajuan Home Industri Untuk Menentukan Tempat Usaha
Langkah ini penting sekali diperhatikan. Tentunya, dengan mengajukan, mau seberapa maju tingkat kemajuan home industri? Besar atau kecilnya kemajuan suatu home industri, bergantung dari kapasitas tempat usahanya juga. Semakin besar kemajuannya, tempat usahanya tentu semakin luas. Bahkan, usaha yang sulit besar kemajuannya, bisa saja disebabkan karena sulit memperluas tempat usaha. Kenapa? Keberhasilan yang besar biasanya dilihat dari seberapa banyak produk yang diproduksi dalam waktu cepat untuk menghasilkan banyak penjualan dalam waktu cepat. Bagaimana mau dianggap keberhasilan yang besar bila tidak dibarengi dengan jumlah produksi yang banyak? Tentunya, tidak bisa. Bila banyak jumlah produksi, semakin membutuhkan tempat yang luas dalam memproduksi.
Jadi, bisa saja anda menyediakan lahan yang cukup luas di sebelah rumah anda. Mungkin ada lahan kosong milik orang lain yang dibeli oleh anda. Langkah ini karena anda berkeinginan mempesiapkan usaha home industri yang lebih maju.
Menyiapkan Merek Produk Home Industri
Penting atau tidak penting, menyiapkan merek produk penting dilakukan agar produk anda memiliki tanda pengenal ketika dijual banyak orang khususnya di pasar atau di stok di warung. Penjualan pentol bakso tanpa merek bisa disejajarkan dengan pentol bakso yang lain padahal kualitasnya berbeda. Ketika ada merek dagang, setidaknya, ini sebagai pembeda pentol bakso dengan penjual lain. Jadi, untuk kebutuhan memulai membuka home industri, alangkah baiknya menyiapkan merek. Lagi pula, ciri khas industri memiliki merek dagang. Apalagi, home industri yang mempekerjakan banyak karyawan, merek dagang lebih dipenting dihadirkan.
Apakah perlu merek dagang didaftarkan? Hal ini perlu dilakukan bila produk olahan anda unik, berkualitas bagus, dan diminati pelanggan terdekat anda dan usaha home indsustri berniat lebih maju. Kecuali, anda tidak menginginkan dimajukan, diperbesar menjadi home industri puluhan karyawan, tidak perlu mendaftarkan merek dagang.
Siapkan Tim Pekerja Membantu Home Industri
Ciri khas home industri adalah memiliki tim pekerja. Tetapi, langkah awal memulai home industri untuk pemula, alangkah baiknya dikerjakan sendiri dahulu. Biasanya, kelas home industri seperti ini tidak akan menjual atau menyetok banyak produk. Namun, sekalipun tidak banyak, ini sebagai riset, apakah setiap harinya laku terus? Kalau tidak laku, sebagai tanda, anda tidak perlu membutuhkan tim pekerja. Artinya, anda tidak bisa mengembangkan home industri anda di rumah karena produk sulit terjual setiap harinya. Lebih baik mengganti dengan produk lain yang bisa laku. Bila laku, siap-siap untuk mempekerjakan orang lain.
Tetapi, biasanya, anggota keluarga sendiri yang menjadi target tim pekerja. Misal anda yang sebagai ibu rumah tangga membangun home industri olahan sosis. Pada awalnya, anda mampu menangani sendiri. Karena banyak peminat, anda harus memperbanyak produksi olahan sosis. Kalau bekerja sendirian, anda mulai kewalahan. Karena itu, anda mengandalkan beberapa anaknya untuk membantu setiap hari. Cukup meringankan pekerjaan anda, anak pun dengan suka rela membantu. Lalu perkembangan berikutnya, anda dan keluarga kewalahan. Karena itu, anda membutuhkan tim pekerja baru dari tetangga anda. Gitu seterusnya. Jadi, tidak butuh orang jauh untuk jadi tim pekerja.
Menggunakan Strategi Penyetokan Produk Home Industri
Memakai strategi penyetokan bergantung jenis produknya. Biasanya, penyetokan produk adalah menitipkan ke tempat usaha orang lain, biasanya warung atau toko. Tetapi, strategi penyetokan sebenarnya bisa bervariasi sehingga apapun jenis bisnisnya, harus menggunakan strategi penyetokan produk home industri. Strategi penyetokan lebih kepada peralihan dari tempat produksi ke tempat penjualan sehingga apapun produknya, home industri harus memiliki tempat penyetokan.
Home industri harus memiliki tim penyetokan. Artinya, membutuhkan orang lain. Tempat penyetokan bisa dibangun oleh kita sendiri sebenarnnya. Tetapi sifatnya terbatas bila dibangun dengan modal kita sendiri. Bila home industri menjual pentol bakso sapi, alangkah baiknya, menyiapkan para tim penjual bakso. Tim penjual bisa dari wilayah mana saja, terserah mereka. Terpenting, kita menyediakan selayaknya waralaba. Dengan penawaran menarik, produk home industri akan diminat para penjual. Jadi, target terbaik untuk produk home industri adalah konsumen penjual karena sekali beli, bisa membeli banyak.
Membuka Tempat Distribusi Bila Memiliki Variasi Produk
Home industri yang sudah besar, misal home industri roti, katakanlah, biasanya memiliki toko roti tersendiri. Tentunya, pengelola home industri menghadirkan aneka rasa dalam roti dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan penampungan produk yang benar-benar terpisah seperti tempat produksi. Memang, penyetokan milik sendiri terbatas. Tetapi, hal ini penting untuk pengenalan berbagai macam produk ke tangan konsumen, baik konsumen biasa atau konsumen penjual. Nantinya, bila ingin toko produk roti dalam jumlah banyak, bisa memesan saja. Toko penyetokan bisa melayani katering, penjualan eceran atau grosiran.