Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membuka Usaha Sendiri Di Rumah Story Konter Pulsa

Pembahasan cara membuka usaha sendiri di rumah lebih kepada cerita atau story pribadi dalam membuka usaha konter pulsa. Di sini, saya ingin menghadirkan cerita atau story dalam pembahasan cara ini. Sekalipun pembahasan cerita, ada poin-poin yang bisa anda ambil. Jelas, karena sekedar membahas cerita bagaimana cara saya membuka usaha sendiri di rumah, kemungkinan tidak ada tips keberhasilan atau kegagalan. Ya, sekedar cerita mulai dari awal sampai sekarang dalam usaha sendiri di rumah. Sekalipun ada kata “cara membuka”, lebih kepada cerita dahulu mengenai cara membuka usaha.

Bagaimana cerita cara membuka usaha sendiri di rumah dengan membuka usaha konter pulsa. Disini, pembahasan ceritanya lebih kepada sesuai poin-poin pembahasan agar lebih mudah dipahami dan bisa diambil manfaatnya.

Proses Pembukaan Ruangan Tamu Menjadi Kios Untuk Membuka Usaha Kredit Hp

Saya sendiri tidak ada pikiran kalau ruangan tamu akan dijadikan kios untuk usaha. Saya hanya memikirkan bagaimana bila aku jualan di kios yang ada di jalan raya LPI Buntet Pesantren. Tetapi, kondisi fisik tidak memungkinkan berjualan di kios. Apalagi, saya belum ada kepikiran mau berjualan apa. Kebetulan, saya tidak bisa bekerja sehingga harus berjualan. Ya, walau diakui, saya belum tahu cara membuka usaha sendiri di kios. Jadi, membayangkan ada kios di ruangan tamu tidak sampai dipikirkan.

Apalagi, saya aktif di jasa artikel, blogging dan affiliate marketing untuk mencari rupiah dan dollar. Jadi, tidak bisa bila sampai keluar rumah untuk mengurusi hal ini. Kalaupun ingin berjualan, mau tidak mau cara yang terbaik adalah membuka usaha sendiri di rumah.

Proses pembukaan ruangan tamu menjadi kios inisiatif atau ide adik saya sendiri, adik kedua (pemilik kedai dimsum dan ketsu). Adik saya ingin membuka usaha kredit hp di rumah. Kebetulan, kios di jalan raya tidak ada yang kosong untuk ditempati. Belum lagi, kondisinya kurang strategis untuk membuka usaha kredit hp. Jadi, terpaksa rumah yakni di bagian ruang tamu untuk dijadikan kios usaha kredit hp.

Dari pembukaan kios di ruangan tamu inilah, awal saya membuka usaha sendiri di rumah. Ya, ini bukan cara yang saya pikirkan. Tetapi, ini cara yang adik saya lakukan untuk usaha kredit hp.

Membuka Usaha Penjualan Pulsa dan Kuota Data Elektrik di Dalam Kios Kredit Hp

Sambil membuka usaha kredit hp, adik saya pun membuka usaha penjualan pulsa dan kuota data elektrik all operator sebagai cara melengkapi usaha di rumah bersama usaha kredit hp. Saya diminta untuk berjualan agar aku bisa menambah penghasilan, tidak melulu dari aktifitas di internet. Karena fisik saya tidak enak untuk berjualan, apalagi etalasi konter masih berukuran kecil kehingga kelihatan dari luar, saya agak menolak. Namun katanya, etalase konter mau diganti yang lebih besar. Karena mendengar itu, agak mendingan. Ya, walaupun untuk berjualan, saya masih pusing. Hal ini belum terbiasa juga. Karena tidak mau Cuma mengurusi soal dunia internet yang tidak memuaskan, saya ingin menambah dalam penjualan di konter.

Cara saya dalam proses membuka usaha sendiri memang bukan dari dorongan saya sendiri. Padahal, saya membeli banyak buku bisnis. Hal ini menandakan bahwa cara membuka usaha adalah dengan langsung membuka usaha, bukan membeli buku seputar wirausaha. Alangkah baiknya, membeli buku sambil membuka usaha agar cara membuka usaha yang ada di buku langsung diterapkan.

Penjualan pulsa pun berjalan lancar dengan tanpa modal mengingat permodalan di tanggung adik saya. Etalase hasil pembelian dari pihak oppo bertambah untuk kepentingan jualan kredit hp. Saya yang berada di konter merasa nyaman berada di konter sambil kerja online karena posisinya tidak terlihat dari luar.

Membuka Usaha Penjualan Aksesoris Hp dan Pulsa di Tanpa Kredit Hp

Usaha kredit hp milik adik saya macet. Maklum, di saat banyak pemesanan, malah cicilan si pemesan hp macet. Jadi tidak ada pemutaran modal. Apalagi adik berfokus menambah usaha lain di luar rumah seperti toko kelontong, bengkel, kedai dimsum dan lainnya. Karena itu, etalasi yang sebelumnya berisi dus-dus ponsel kosong milik perusahaan ponsel, sebagai pajangan saja, berganti berisi aneka kepentingan hp seperti charger, headset, dan lainnya. Dari sinila, penjualan bertambah banyak. Tetapi, saya agak lupa mengenai penyetokan aksesoris, apakah berbarengan dengan kredit hp atau tidak.

Memulai Membuka Usaha Pulsa Sendiri Di Kios Rumah

Berlanjut pada usaha pulsa dengan permodalan sendiri. Pada awal penjualan, modal saldo pulsa masih mengandalkan modal adik saya. Keuntungan masih dibagi dua. Karena sudah tidak terlalu dan memang tidak mau mengurusi konter pulsa lagi, akhirnya permodalan usaha pulsa diserahkan saya sendiri. Keuntungan sepenuhnya menjadi milik saya.

Hanya saja, permodalan pembelian aksesoris atau hal yang berhubungan dengan ponsel masih diurus adik. Kebetulan, saya masih belum mengerti dan merasa pusing mengurusi penjualan aksesoris. Karena ini, uang hasil penjualan dipisah karena untuk memudahkan dalam penghitungan jumlah total. Kadang, saya sering lupa mencatat hasil penjualan sehingga harus dipisahkan jumlah uangnya dari uang penjualan pulsa.

Menambahkan Produk Usaha Vocer Kuota Data Fisik

Waktu masih ditangani adik saya dalam penjualan pulsa dan kuota data elektrik, belum ada penyetokan vocer kuota data yang berupa fisik. Entah karena belum ada peluncuran kuota data fisik atau sudah, yang jelas, masih mengandalkan penjualan menggunakan deposit elektrik. Barulah, setelah saya mengurusi permodalan pulsa sekaligus pembelian despositnya ke konter distributor, saya menambahkan produk baru berupa vocer kuota data fisik dari salah satu perusahaan. Waktu itu, belum terkenal penjualan vocer kuota data fisik sehingga masih di satu perusahaan operator saja.

Setelah perjalanan waktu, ada banyak vocer kuota data dari semua perusahaan operator. Bahkan, satu perusahaan operator bisa mengeluarkan banyak variasi kuota data. Jadi, saya pun mulai mengambil semua dengan cara bertahap. Hal ini untuk melihat pasarnya.

Pengalihan Hak Kelola Pengurusan Usaha Aksosoris Hp dan Pulsa di Kios

Kebetulan, waktu itu, adik pertama membeli tanah milik saya. Tanah hasil warisan. Adik kedua, pemilik konter kredit, menawarkan solusi baru. Solusinya, semua permodalan usaha di rumah di serahkan ke saya. Juga, adik menawarkan permintaan pembiayaan pembiayaan kiosnya. Ya, karena saya pun membutuhkan membuka usaha sendiri di rumah, saya pun menyetujui untuk membayar pengeluaran modal dari adik saya. Saya tidak mungkin memanfaatkan pembangunan konter pulsa di saat usaha sudah milik saya sendiri, tanpa mengganti biaya atau modal pembangunan konter.

Akhirnya, cara membuka usaha sendiri di rumah yang saya lakukan benar-benar tanpa melibatkan pikiran saya. Padahal, saya berkeinginan juga membuka usaha ofline sekalipun masih dirasakan sulit. Saya menemukan cara membuka usaha menggunakan pikiran orang lain yaitu adik saya sendiri. Saya hanya mendapat usaha sendiri di rumah dengan cara mengalihkan permodalan usaha sesuai kesepakatan ke tangan saya secara 100%.

Kasus yang saya alami sebagai tanda bahwa jalan atau cara membuka usaha sendiri banyak jalannya, banyak caranya, baik usaha di rumah atau di luar rumah.

Karena ada pengalihan hak usaha sehingga usaha yang ada di rumah milik saya sendiri, produk sisa milik adik saya dibeli oleh saya dengan harga sesuai grosir. Tetapi, saya tidak membeli banyak produk melainkan hal banyak mendapatkan penjualan seperti charger, headset, ring, gurita (pelekat), kabel data, batok charger. Hal ini yang memiliki banyak penjualan. Sisanya, saya mengembalikan ke adik saya. Inilah cara membuka usaha sendiri di rumah hasil pengalihan hak usaha dengan membeli produk-produknya.

Berfokus Pada Penjualan Charger, Headset Dalam Berbelanja Di Toko Grosir

Hasil riset, penjualan yang laris adalah masalah charger dan headset. Karena saya tidak mau seperti adik saya yang membeli banyak produk yang belum tentu laku terjual seperti tempered glass dan slikon yang belum banyak terjual, saya memfokuskan berjualan produk charger dan headset. Dengan berfokus seperti ini saja, penjualan selain pulsa dan kuota data, bisa laris setiap bulannya. Karena banyak market yang membutuhkan kedua hal ini. Termasuk turunannya yakni kabel data, batok charger, saya membelinya juga karena bagian dari charger.

Sepertinya, setiap bulan berbelanja sendiri sebagai bentuk cara mengurusi usaha sendiri. Karena, saya tidak akan menunggu produk charger dan headset habis terlebh dahulu. Asalkan sudah mendapatkan keuntungan minimal 50.000 setelah dipotong 20.000 untuk ongkos, saya akan mengunjungi toko langganan saya.

Begitulah cerita poin per poin bagaimana cara membuka usaha sendiri di rumah. Cara yang saya alami, membuka usaha dengan pikiran orang lain yakni adik saya. Saya hanya melakukan pengalihan hak milik dengan cara membayar modal usahanya ke adik saya.