Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Usaha Dengan Penghasilan Bersih 500rb Per Hari

Bagaimana cara usaha dengan penghasilan bersih 500rb per hari? Pembahasan penghasilan atas suatu usaha memang tidak sulit dipatok bisa mendapatkan sekitan, misal 500rb, setiap hari dengan jumlah yang hampir pas yang telah di targetkan. Tentunya, bisa menargetkan penghasilan bersih sekitar 500rb tetapi dalam pelaksanaannya bisa saja lebih dari 500rb atau kurang dari 500rb. Bisa ada pematokan misal menghasilkan 500rb namun kenyataannya bisa pas mendapatkan penghasilan seperti itu. Bisa saja ini terjadi bila ada keserasian penjualan produk setiap harinya. 


Sumber: www.tirto.id

Misal, menjual 500 odading setiap hari dengan keuntungan 1000 per butir. Setiap hari, penjualan laku yakni bisa menghabiskan 800 odading setiap hari. Setelah habis, tidak ada penambahan produk lagi karena sesuai kesepakatan, penjualan odading ditutup. Misal. Berapa keuntungan dari penjualan 800 odading ketika keuntungan sebesar 1000? 800 x 1000 = total keuntungan 800rb. Setelah dikurangi, penghasilan bersih dari penjualan 800 odading sekitar 500rb. Nah, bila ini terjadi keserasian setiap harinya, maka bisa dikatakan penghasilan bersih bisa berjumlah 500rb per hari. Tentunya, ini karena ada keserasian, baik jumlah produk yang diproduksi, keuntungan, jumlah penjualan dan sebagainya.

Namun di sini tidak ingin membahas bagaimana usaha dengan penghasilan bersih 500rb per hari benar-benar terwujud. Tetapi, di sini ingin membahas penentuan target mendapatkan penghasilan bersih 500rb per hari dengan teknik efisiensi saja agar penjualan di rasa santai sekalipun berat di permodalan.

Apakah benar benar teknik efisiensi usaha dengan penghasilan bersih 500rb per hari berat di permodalan? Begini penjelasannya:

Mengambil Target Penghasilan Bersih Terkecil Sebagai Langkah Awal

Apakah masuk akal, anda baru membuka usaha tetapi mengharapkan penghasilan bersih 500rb per hari? Masuk akal atau tidak, sebenarnya ini masalah target produk yang selaras dengan target jumlah penjualan. Tentunya, produk yang sama-sama laku belum tentu mendapatkan penghasilan bersih yang sama bila jumlah produk yang lakunya berbeda di saat keuntungan per produknya sama. Jadi, bisa masuk akal dan tentu bisa.

Tetapi, mengambil penghasilan bersih terkecil memang solusi yang tepat jika baru membuka usaha. Ketika sudah mendapatkan penghasilan bersih sekalipun bukan 500rb per hari, sudah dianggap sebagai keuntungan bisnis. Usaha tidak akan dianggap bangkrut ketika sudah mendapatkan penghasilan bersih. Misal, penghasilan bersih terkecil yang mau diambil sekitar 10rb per hari atau 300.000 per bulan, misal.

Langkah mengambil penghasilan bersih terkecil adalah untuk mengambil langkah penjualannya. Tentunya, anda tidak sekedar menarget penghasilan bersih terkecill. Anda pun mengambil langkah bagaimana cara-cara mendapatkan penghasilan bersih terkecil itu.

Hanya saja, anda tidak perlu selamanya bertahan pada penghasilan kecil jika memperbesar penghasilannya dibutuhkan. Anda bisa menunggu sampai 6 bulan penjualan untuk meningkatkan penghasilan bila memang dirasa siap. Misal, langsung 100rb per hari. 6 bulan kemudian, ingin naik lagi penghasilan bersih usaha anda menjadi  500rb perhari. Tentunya, meningkatkan penghasilan bersih menjadi 100rb atau 500rb per hari bukan sekedar target peningkatan pengasilan semata. Ada jumlah kelipatan yang harus dipenuhi.

Mengambil Jalan Usaha Penjualan Grosir

Apakah mengambil jalan usaha penjualan grosir sebuah solusi yang bisa memenuhi target penghasilan, misal penghasilan bersih 500 per hari? Mengambil langkah usaha grosir adalah upaya meningkatkan jumla pembelian dalam sehari sekalipun Cuma 40 orang per hari, misal. Ketika 40 orang membeli setiap hari dengan total 20 butir dengan keuntungan 1000 per butir, maka anda akan mendapatkan total penghasilan 800rb per hari. Lalu pengeluaran untuk lainya sekitar 300rb sehingga total penghasilan bersih sekitar 500rb per hari. Inilah alasan mengambil jalan usaha penjualan grosir. Padahal, yang membeli Cuma 40 orang. Tetapi karena 40 orang membeli minimal 20 butir produk, akhirnya seperti mendapatkan lebih dari 800 orang. Gila bukan?

Memilih Produk Yang Laku Setiap Hari Karena Kebutuhan Harian

Jangan lupa, pemilihan produk yang laku untuk mempecepat penjualan. Tentnya, anda ingin menjual lebih dari 800 butir produk usaha per hari bukan? Hal ini sesuai target penghasilan per hari yakni 500rb. Bila produk tidak mampu menghasilkan penjualan yang laku setiap harinya, target penghasilan bersih 500rb per hati tidak akan terwujud. Di atas, saya sudah menghitung jumlah produk sekitar 800 butir dengan keuntungan 1rb per butir. Lalu, target pembelinya cukup mengandalkan pembeli kelas penjual sekitar 40 orang dengan pembelian masing-masing minimal 20 butir. Nah, agar mendapatkan jumlah penjualan sebanyak 800 butir produk, harus mengandalkan produk yang memang laku per harinya.

Produk apa yang laku per harinya untuk penjualan grosir agar para reseller bernasib yang sama seperti anda?:

-    Produk butiran dimsum
-    Produk butiran bakso
-    Produk bubuk aneka minuman
-    Produk kemasan minuman/makanan
-    Produk sembako
-    Dan sebagainya

Penjelasan produk di atas hanya sebagai contoh. Tentunya, masih banyak produk yang bisa laku terjual per harinya dengan penjualan grosir.

Menerapkan Sistem Reseller Untuk Menjaga Pelanggan

Penjualan produk fisik yang terpenting adalah repeat order, pembelian perulang. Sekalipun Cuma memiliki 40 pelanggan produk fisik, ini sudah menghasilkan lebih dari 500rb per hari. Apakah tidak besar? Tentunya, pelanggan harus diperhatikan agar tetap berlangganan. Jika ada pengurangan jumlah pelanggan, ada pengurangan juga dalam jumlah penjualan. Ini penting diperhatikan. Cara yang paling simpel adalah menerapkan sistem reseller. Artinya, ketika membeli produk grosir dengan kartu keanggotaan reseller, tentu akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Bila tidak berlangganan, pelanggan masih bisa menikmati harga grosiran. Kira-kira, bagaimana yang harus dipilih pelanggan?

Saya sendiri ketika ditawari kartu keanggotaan tanpa syarat tertentu, lebih memilih menjadi anggota reseller. Waktu itu, saya baru pertama kali berbelanja aksesoris hp dan yang berhubungan dengan hp. Karena baru pertama berbelanja, saya tidak memiliki kartu keanggotaan reseller. Lalu, saya ditawari memiliki kartu keanggotaan dengan jaminan harga jauh lebih murah. Berhubung mau tetap berlangganan ke pihak grosir aksesoris, saya menyutujui pendaftarannya. Kebetulan, biaya pendaftarannya cukup dipotong dari harga produk sebelumnya. Produk aksesoris misalnya seharga 10.000. Karena memiliki kartu keanggotaan, harganya menjadi turun sekitar misal 9500. Karena membeli banyak produk, jadi bisa untuk pembiayaan keanggotaan reseller sebesar 15.000.

Sebenarnya, sistem reseller bisa berbeda-beda aturannya. Ada pihak suplier yang cukup mendapatkan kartu keanggotaan saja, ada yang dibebankan syarat belanja, dan yang lainnya. Penerapan sistem reseller terserah anda mau gimana. Yang jelas, ini sebagai upaya menjaga para pelanggan tetap berlangganan. Semakin banyak jumlah reseller, semakin banyak juga penjualan. Bila semakin banyak penjualan, target penghasilan 500rb bisa naik menjadi 1 juta per hari atau 30 juta per bulan.

Selalu Membuat Penawaran Peluang Usaha

Ingin menambah jumlah reseller? Tentunya, bila ingin reseller alias pengecer, anda bisa melakukan penawaran peluang usaha reseller. Manfaat usaha grosiran tentu bisa membuka peluang usaha baru kepada mereka yang menginginkan produk kita. Bagaimana melakukan penawaran peluang usaha? Cara yang terbaik adalah dengan mengiklankan menggunakan periklanan online. Cakupan iklannya cukup satu kota saja. Satu kota sudah cukup menghasilkan lebih dari 50 reseller, bila produk yang ditawarkan memiliki nilai jual yang bagus.

Tetap Melayani Konsumen Biasa dengan Harga Konsumen

Harga konsumen berbeda dengan harga grosir. Harga konsumen biasanya untuk pembelian per item produk. Pembelian ini biasanya dilakukan oleh konsumen murni yang memang tidak untuk dijual kembali. Harga grosir tentu bergantung dari keputusan si pemilik produk. Bisa saja, si pemilik produk tidak memiliki harga grosir. Daripada tidak ada harga grosir, alangkah baiknya memberlakukan dua harga yaitu harga grosir dan harga eceran alias reseller alias hargakonsumen.

Melayani konsumen biasa memberikan andil dalam peningkatan jumlah pembelian. Jadi, anda jangan meninggalkan konsumen murni.