Bisnis Startup Digital Aplikasi Kamus Yang Dibutuhkan Di Indonesia
Bisnis startup itu apa? Lalu apa hubunganya dengan bisnsi startup digital? Bisnis startup apa yang dibutuhkan di indonesia? Bisnis startup bisa diartikan dengan bisnis rintisan, bisnis yang masih dalam proses pengembangan. Bisnis startup lebih kepada bisnis individual, yang berangkat dari nol menuju besar.
Biasanya, bisnis startup memanfaatkan teknologi dan media internet. Bila membahas bisnis startup digital, ini bisa dalam bentuk bisnis produk digital seperti game, berbagai aplikasi.
Lalu, bisnis startup digital apa yang dibutuhkan di indonesia? Untuk pembahasan ini, saya lebih memilih pembahasan subjektif yakni pembahasan sesuai keinginan saya sendiri.
Latar Belakang Masalah Dalam Bisnis Startup Digital Yang Dibutuhkan Di Indonesia
Bila berbicara subjektif, bisnis startup digital yang sedang dibutuhkan di indoensia adalah permasalah terjemahan kitab-kitab kuning-kuno.
Mengapa demikian?
Di indonesia, sebagian besar muslim. Tentu dong, sebagai muslim diwajibkan mempelajari agama islamnya. Belajar dari mana? Tentunya, saran kiai, belajar dari kitab kuning. Tetapi, akses memahami kitab kuning terbatas, sekalipun mengaji di pesantren. Sehingga, bisnis startup digital yang dibutuhkan di indonesia adalah aplikasi kamus terjemahan kitab.
Saya ada bayangan, bagaimana bila saya membuat bisnis startup digital yang dibutuhkan di indonesia? Tentunya, bayangan ini akan sulit menjadi realisasi. Mengapa sulit?
Saya sendiri tidak punya pengalaman bisnis. Bila ingin membangun startup, setidaknya sudah pernah berbisnis sekalipun bisnis sekelas home industri. Saya sendiri memang berbisnis tetapi berbentuk bisnis reseller yakni menjual produk eceran yang berasal dari suplier. Padahal, bisnis startup berfokus pada penciptaan produk.
Di samping itu, pengalaman pembuatan kamus khususnya kitab kuning masih nol besar. Saya belum ada kemahiran dalam berbahasa kitab kuning.
Membangun Bisnis Startup Digital Dengan Memiliki Buku Panduan Dasar Bisnis Startup
Buku yang bagus dalam persoalan bisnis adalah buku yang menjelaskan hal teknis membuka bisnis. Buku lain mungkin sekedar buku motivasi bisnis atau membangun pola pikir seputar bisnis. Saya sudah membeli banyak buku bisnis, buku impor maksudnya, tetapi kurang menjelaskan hal teknis bagaimana membangun perusahaan.
Yah, mungkin pada waktu itu, saya salah membeli buku bisnis.
Kali ini, setelah ada niatan ingin mempelajari startup, saya ingin membeli buku soal ini. Saya ingin membeli buku lagi yang lebih mengarah pada hal teknis langkah-langkah membangun perusahaan.
Ya, sekalipun hal teknis yang ada dibuku hanya persoalan gambaran besar saja, tetapi, setidaknya itu bagian dari langkah-langkah membangun perusahaan. Biasnaya, penjelasannya rinci sekalipun hanya gambaran besarnya saja.
Pas saya membutuhkan buku pembahasan startup, saya menemukan buku Startupedia yang dikarang Anis Uzzaman. Saya kira, buku ini buku lokal karena ada pembahasan seputar Indonesia. Ternyata, buku ini buku terjemahan. Biasanya, buku terjemahan agak sulit dipahami. Tetapi, lumayan lah. Karena selain buku ini tidak ada lagi pembahasan startup (atau saya kurang jeli).
Buku Startupedia target pembahasannya masih asia sehingga agak kurang familiar dengan bahasanya.
Setelah beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 2020 bulan november, saya menemukan buku startup kembali dengan judul Information Technology Business Start-Up. Buku kali ini pembahasannya lebih ke wilayah indonesia sehingga lebih mendukung pemahaman persoalan startup.
Bisa dibilang, kedua buku yang saya beli bisa saling melengkapi. Buku pertama menarget pembahasan startup asia. Buku kedua menarget pembahasan indonesia. Beruntung, kedua penulisnya memang berlatarbelakang CEO sehinga bisa dikatakan pembahasan dalam bukunya lebih kuat berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui dan dialaminya.
Jadi, di halaman ini, saya tidak perlu menjelaskan bagaimana langkah-langkah membangun bisnis startup digital yang memang dibutuhkan di indonesia. Saya akan menjelaskan per bagian spesifik membangun bisnis startup yang sudah diketahui, dipahami dan bisa jadi dialami. Pembahasan persoalan bisnis startup, khususnya startup produk digital, akan disediakan di label/kategori khusus. Tentunya, pembahasan dengan rujukan kedua buku di atas dan lainnya.
Penjabaran Masalah Dalam Bisnis Startup Digital Kamus Kitab Kuning Yang Dibutuhkan Di Indonesia
Pada umumnya, mengaji kitab dilakukan dengan cara bandungan. Cara bandungan adalah cara yang seperti dilakukan banyak kiai pada santrinya yakni memaknai alias menterjemahkan kitab sambil menjelaskan isinya di depan banyak santri. Hal ini sangatlah lumrah, wajar, dan bisa diterima sebagai pembelajaran.
Masalah yang terjadi, tentu ada sehingga membuat saya mencoba mengidekan membuat startup aplikasi kamus kitab kuning. Kalau anda bisa mengangkat hal ini, selain saya, bagus juga karena ribuan kitab bisa diselesaikan secepatnya dengan banyak tangan.
1. Terjemahan Tidak Diangkat Sesuai Kontek Zaman
Masalah yang terjadi, terjemahan tidak diangkat sesuai kontek zamannya. Sehingga, hal ini yang bisa merepotkan pemahaman pada santri. Sebagai contoh, ada kata “legeran”, katanya, namun dibiarkan pemaknananya seperti ini. Padahal, menurut Kiai Said, legeran bisa dibahasakan dengan letter of credit.
Sehingga nantinya, ketika ada kamus kitab kuning, pemberian terjemahannya bisa diberi macam-macam bahasa. Bahasa daerah, bahasa indonesia, bahasa ilmiah dan sebagainya.
2. Penerjemahan Bisa Berpotensi Menyulitkan Pemahaman
Seharunya, cara pandungan translitan harus dirubah bila ingin banyak santri langsung memahami matan alias teks suatu kitab. Kalau satu per satu diterjemahkan, lantas tidak ada gabungan penerjemahan, ini jelas menyulitkan pemahaman untuk para santri.
Memang, ada solusi yang bisa dihadirkan selain menggunakan kamus yaitu si pengajar alias kiai memberikan penerjemahan seutuhnya atas yang sudah diterjemahkan kata per kata. Idealnya, memberikan terjemahan per satu paragraf.
Masalahnya, banyak kiai, ustad yang memang tidak memberikan penerjemahan seutuhnya. Mungkin, kalau ada kegiatan memberikan terjemahan seutuhnya, bisa dikatakan mirip membaca.
Tetapi, apakah ada masalah memang kalau mirip membaca?
Terpenting adalah, ada penjelasan dari apa yang sudah dibaca. Tentunya, 1 kitab bisa menghasilkan banyak pembahsan versi kiai.
Walaupun demikian, kamus digital kitab kuning perlu dihadirkan untuk penghafalan para santri setelah mengaji. Karena inilah, bisnis startup kamus digital dibangun yang memang dibutuhkan di indonesia, yakni dunia pesantren.
3. Mengaji Terjemahan Jauh Dari Kata Cepat Dalam Menguasai Kitab Kuning
Persoalan yang dihadapi kitab kuning adalah persoalan percepatan informasi. Banyak buku-buku agama keluaran terbaru yang jauh lebih diminati daripada kitab kuning. Padahal, orang yang membeli buku itu kalangan santri yang pernah mengaji di pesantren. Kan lucu?
Kalau buku agama pembahasan pemikiran kontemporer sih tidak jadi masalah. Masalahnya, buku agama yang dibeli adalah buku salinan dari kitab kuning sekalipun dengan judul yang berbeda.
Sehinga pertanyaannya, untuk apa ada pesantren ketika kalah dalam menghadirkan informasi untuk para santrinya? Apalagi, ada youtube yang menghadirkan mengaji kitab. Kepentingan pesantren menjadi makin melemah.
Hal itu tidak bisa dibiarkan.
Jadi, nilai plus pesantren apa? Tentunya, pembelajaran serius soal bahasa arab kitab kuning dan juga penjelasan kitabnya. Di sinilah pesantren membutuhkan kamus yang lebih mendukung pembelajaran yaitu kamus digital kitab kuning.
Jadi, jelas sudah bagaimana kepentingan membangun bisnis startup kamus kitab kuning digital yang dibutuhkan di indonesia.
Kepentingan Bisnis Startup Digital Kampus Kitab Kuning Yang Dibituhkan Di Indonesia
Namanya juga bisnis startup, lebih menonjolkan dalam sisi profit, keuntungan. Hal ini wajar saja. Hanya saja, bisnis startup digital kitab kuning lebih mencondongkan pada periklanan adsense dalam menghasilkan profit, keuntungan.
Mengapa tidak jual-beli kamus? Hal ini menjadi pilihan kedua yakni ketika tidak mau berurusan dengan online. Karena pilihan kedua, tentunya ini hanya alternatif bagi mereka yang memiliki biaya untuk membeli kamus. Berapa duit yang mau dihabiskan untuk membeli kamus?
Apalagi, tradisi santri masih terlibat dalam pengajian yang biasa dilakukan yaitu mengaji sistem translitan. Kalau ada produk premium kamus kitab kuning, sulit mendapatkan penjualan. Karena masih ada tradisi mengaji sistem translit, kamus kitab kuning diberikan secara gratis sebagai penunjang pembelajaran bahasa arab kitabi.
Langkah Membangun Bisnis Startup Digital Aplikasi Kamus Kitab Kuning
Bagaimana langkah membangun bisnis startup digital aplikasi kamus kitab kuning? Tentunya, saya melepas diri dari kedua buku di atas mengenai pembahasanlangkah-langkah bisnis startup-nya. Mengapa melepas diri? Saya ingin berfokus pada ide pembuatan kamus kitab kuning digitalnya.
- Bekerjasama Dengan Ustad Muda Yang Paham Penerjemahan Kitab
- Berfokus Pada Kitab-Kitab Yang Diajarkan Di Pesantren
- Melakukan Penulisan Kamus Yang Dipisahkan Per Kitab
- Melakukan Upaya Copy Paste Pada Pengulangan Kata Agar Lebih Memudahkan Proses
- Memberikan Mulit Penerjemahan Kata
- Menghadirkan vidio pengajian penerjemahan kitab secara cepat
- Dikemas Dalam Format Aplikasi Agar Mencapai Maksimal Pembuatan Kamus
- Bekerjasama Dengan Orang Yang Ahli Dalam Pembuatan Aplikasi
Siapa Yang Menjadi Target Market Atas Pembuatan Aplikasi Kamus Kitab Kuning?
Pesantren pada dasarnya memiliki tradisi pengajarannya sendiri yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Sehingga, saya tidak perlu mengusik apa yang ada di pesantren. Jadi, target market atas aplikasi kamus kitab kuning mencakup seluruh muslim di indonesia yang mau mempedalam kitab kuning dan berbahasa arab.
Bisa jadi, pesantren-pesantren akan membutuh aplikasi kamus kitab kuning untuk kebutuhan kemudahan dalam mempelajari kitab kuning dalam segi kebahasaannya. Santri-santri tidak perlu menulis lagi persoalan arti dari kata-kata di dalam kitab.
Pembahasan Khusus: Aplikasi Kamus Kitab Kuning Bermuatan Ngaji Kitab Kuning
Bisa dikatakan, aplikasi kamus ini sebagai pesaing channel youtube yang menghadirkan pengajian kitab kuning. Ya, dianggap pesaing sebagai bentuk bahasa bisnis saja. Ketika aplikasi kamus kitab kuning berisi pengajian, tentu, daya tariknya bisa bertambah.
Hanya saja, saya perlu menghadirkan gaya pengajian yang berbeda. Bagaimana caranya?
Pengajian berbentuk penerjemahan full tanpa penjelasan pribadi. Hal ini untuk mempercepat selesai membaca per kitab. Tujuanya tentu cuma penerjemahan saja. Urusan pemahaman atas yang diterjemahkan, bisa diserahkan ke masing-masing pendengar.
Mengapa mengaji kitab penerjemahan dalam bentuk lisan bukan tulisan. Tentu, ini lebih kepada penghematan tenaga saja. Kalau berbentuk tulisan, akan melibatkan penulisan yang lebih ribet lagi: teks dan juga terjemahannya.
***
Pembahasan soal bisnis startup di atas tentu hanya penjabaran ide yang belum matang. Untuk pematangannya, saya perlu berproses pelan-pelan memahami bisnis startup. Berhasil atau tidak, yang jelas ide ini perlu disampaikan barangkali ada pembaca yang berminat membangun bisnis startup yang dibutuhkan di indonesia, he he…